Kualitas Udara Jakarta Lebih Baik dari Tokyo dan Beijing

Rabu, 26 Juni 2024 - Ikhsan Aryo Digdo

MerahPutih.com - Jakarta mencapai kondisi yang sangat baik dalam kualitas udara pada Rabu (26/6). Berdasarkan data terbaru dari JakISPU (Sistem Pemantau Kualitas Udara milik Pemprov DKI Jakarta) per pukul 14:30, mayoritas wilayah berada dalam kondisi sedang dan baik.

Berdasarkan pantauan di IQ Air pada waktu yang sama, Jakarta menempati peringkat ke-30 sebagai kota dengan kondisi udara paling berpolusi sedunia. Posisi ini lebih baik dibandingkan Tokyo yang berada di peringkat 12 dan Beijing di peringkat 13.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan bahwa kondisi ini tak lepas dari peran aktif warga Jakarta yang mulai konsisten dalam menggunakan transportasi umum.

"Peran warga sangat besar dalam membantu menurunkan tingkat polusi udara di Jakarta. Konsistensi dalam menggunakan transportasi umum telah membawa dampak positif terhadap kualitas udara kita," ungkap Asep dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (26/6).

Baca juga:

Dinas LH DKI Awasi 68 Cerobong Industri untuk Tangani Polusi Udara

Menurutnya, warga Jakarta diharapkan dapat terus mendukung inisiatif pemerintah untuk menggunakan transportasi umum dan menjaga lingkungan sekitar dengan tidak membakar sampah di tempat terbuka. Dengan kerjasama semua pihak, udara Jakarta yang lebih bersih bukan lagi impian tetapi kenyataan yang bisa dicapai.

Asep berharap kondisi ini dapat terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan dengan sejumlah langkah strategis yang pihaknya saat ini sedang laksanakan.

"Kami terus menggalakkan penggunaan transportasi umum, memperketat pengawasan dan penegakan hukum terhadap industri, serta melanjutkan pembatasan kendaraan dengan skema ganjil/genap," tuturnya.

Selain itu, uji emisi kendaraan dan rekayasa cuaca juga akan terus optimalkan Pemprov DKI untuk menjaga kualitas udara Jakarta.

Baca juga:

Rekayasa Cuaca Jadi Solusi Atasi Polusi Udara Jakarta

Dalam jangka panjang, Dinas LH DKI akan meningkatkan jumlah titik pemantauan kualitas udara di seluruh wilayah Jakarta. Data dari pemantauan ini akan digunakan untuk mengidentifikasi sumber utama polusi dan mengambil tindakan yang lebih efektif.

"Dengan upaya-upaya tersebut, kami optimistis bisa terus memperbaiki kualitas udara demi kesehatan dan kenyamanan seluruh warga Jakarta," pungkas Asep. (asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan