Kota Tua Harus Sudah 'Glowing' Sebelum 2029, Rano Karno Bentuk Lembaga Teknis Khusus

Kamis, 18 Desember 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempercepat langkah strategis dalam mentransformasi kawasan Kota Tua.

Wakil Gubernur Rano Karno menegaskan bahwa seluruh proses pembenahan infrastruktur dan estetika kawasan bersejarah tersebut harus rampung selaras dengan selesainya pembangunan Stasiun MRT pada tahun 2029.

"Jangan sampai MRT selesai Kota Tua baru dibenahi, itu sudah sangat terlambat," ujar Rano saat meninjau kawasan Kota Tua, Rabu (17/12).

Baca juga:

Renovasi Kota Tua Ditarget Rampung sebelum MRT Beroperasi 2029

Lonjakan Penumpang dan Potensi Ekonomi Raksasa

Berdasarkan data peninjauan, Stasiun KA Beos saat ini telah melayani sekitar 1,3 juta orang setiap harinya. Angka ini diprediksi akan melonjak tajam dengan kehadiran MRT yang diperkirakan membawa 500 ribu penumpang tambahan.

Jika dikombinasikan dengan pengguna layanan Transjakarta, total pergerakan manusia di Kota Tua bisa mencapai 2,5 juta orang per hari.

Rano menilai angka tersebut bukan sekadar statistik, melainkan peluang ekonomi besar bagi Jakarta. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya penataan yang bersifat terukur dan terintegrasi, termasuk rencana revitalisasi aliran sungai di sekitar kawasan untuk meningkatkan daya tarik wisata.

Pembentukan Lembaga Khusus Penataan

Demi menjamin keberlanjutan proyek, Wagub Rano berencana membentuk sebuah lembaga teknis khusus.

Badan ini nantinya akan memegang tanggung jawab penuh dalam mengawal proses revitalisasi, mulai dari tahap perencanaan, operasional, hingga pembagian porsi kerja antar instansi terkait agar tidak terjadi tumpang tindih kebijakan.

"Ini menandakan bahwa kami serius. Pak Gubernur telah memerintahkan saya untuk serius merevitalisasi kota tua ini," tandasnya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan