Korut Luncurkan Rudal Uji Coba, Militer Korsel Sebut Bakal Jatuh di Pyongyang
Senin, 01 Juli 2024 -
MerahPutih.com - Rudal balistik yang diluncurkan Korea Utara pada Senin (1/7) kemungkinan memiliki lintasan terbang yang tidak normal dan bisa saja jatuh ke daratan. Militer Korea Selatan menyebut bahwa puing rudal tersebut kemungkinan akan jatuh di dekat Pyongyang.
Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik pada Senin pagi, menurut laporan dari pemerintah Korea Selatan, Amerika, dan Jepang. Rudal tersebut diluncurkan pada pukul 5:05 pagi dan 5:15 pagi waktu setempat.
Kedua rudal tersebut memiliki jarak terbang yang berbeda, 600 kilometer untuk yang pertama dan 120 kilometer untuk yang kedua, demikian menurut pernyataan dari Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, seperti diberitakan CNN, Senin (1/7).
“Ada kemungkinan rudal kedua yang diluncurkan memiliki penerbangan yang tidak normal pada tahap awal," kata Juru Bicara JCS Lee Sung-jun.
Baca juga:
Ia menambahkan bahwa sejauh ini belum ada kerusakan yang terkonfirmasi. Korea Selatan mengatakan rudal pertama, dengan jarak tempuh 600 kilometer, merupakan rudal balistik jarak pendek. Sementara rudal kedua merupakan rudal balistik yang kemungkinan ialah senjata baru Korea Utara.
“Jika ledakan terjadi selama penerbangan yang tidak normal, ada kemungkinan puing-puingnya jatuh ke daratan,” kata Lee.
Menurut JCS, kedua rudal tersebut diluncurkan ke arah timur laut dari daerah Changyon-gun di provinsi Hwanghae Selatan, sekitar 130 kilometer barat daya Pyongyang.
Jika rudal tersebut meledak setelah terbang 120 kilometer ke arah timur laut dari Changyon-gun, puing-puingnya bisa saja mendarat di dekat Pyongyang, berdasarkan jarak yang ditempuh dari lokasi peluncuran.
Baca juga:
Media Korea Selatan KBS Tuntut BBC Minta Maaf Buntut Skandal Burning Sun
Minggu lalu, Korea Utara mengatakan pihaknya berhasil melakukan uji coba untuk menyebarkan beberapa hulu ledak dari mesin satu tahap untuk rudal balistik jarak menengah hingga jauh. Korea Selatan kemudian mengatakan klaim Korea Utara itu salah.
Lee mengatakan jika uji coba berhasil, mestinya beberapa hulu ledak terpisah dari sebuah rudal selama tahap penerbangan menurun. Kenyataannya rudal Korea Utara telah meledak pada tahap awal saat peluncuran. (ikh)