Korban Cuaca Ekstrem Sumut Bertambah: 24 Tewas, 86 Bencana Terjadi dalam Tiga Hari
Kamis, 27 November 2025 -
MerahPutih.com - Sejumlah wilayah kabupaten di Provinsi Sumatra Utara, termasuk Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan, dilanda bencana akibat cuaca ekstrem. Bencana yang terjadi meliputi banjir, banjir bandang, hingga tanah longsor.
Per Kamis (27/11), korban banjir dan longsor tersebar di sejumlah kabupaten/kota, dengan dampak terbesar terjadi di Tapanuli Selatan dan Kota Sibolga. Korban meninggal dunia tercatat 12 orang di Tapanuli Selatan, 5 orang di Kota Sibolga, 4 orang di Tapanuli Tengah, 2 orang di Pakpak Bharat, dan 1 orang di Nias Selatan.
Selain korban meninggal, terdapat 37 orang luka ringan, 6 orang luka berat, dan 5 orang masih dalam pencarian.
Baca juga:
Siklon Tropis Senyar Bikin Hujan Lebat dan Ekstrem Landa Sumatra Utara
Dalam tiga hari terakhir, total terdapat 86 kejadian bencana alam di 11 kabupaten/kota. Kejadian tersebut terdiri dari 59 tanah longsor, 21 banjir, 4 pohon tumbang, dan 2 puting beliung.
Kepala BNPB Letjen Suharyanto menyampaikan bahwa pemerintah akan membawa sejumlah bantuan kebutuhan dasar untuk masyarakat terdampak.
“Tentu membawa barang kebutuhan dasar masyarakat terdampak sekaligus memberikan solusi yang akan dilakukan. Langkah pertama juga sudah berkoordinasi dengan unsur BPBD, TNI-Polri, dan pemerintah daerah bersama unsur-unsur lainnya,” ungkap Suharyanto.
Baca juga:
Basarnas Masifkan Operasi Pencarian dan Pertolongan Korban Banjir di Sumatra Utara
Langkah berikutnya adalah membuka akses transportasi yang terputus akibat longsor di sejumlah titik yang menghubungkan Sibolga, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
“Tentunya pertama adalah membuka akses, karena banyak titik-titik di jalan antara Sibolga ke Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan terputus, termasuk ke Tarutung. Ini yang akan dibuka dalam waktu satu hingga dua hari,” ujarnya.
Pemerintah melalui BNPB juga akan mengerahkan dua pesawat untuk mempercepat penanganan darurat di Sumatra Utara, yaitu helikopter jenis Airbus untuk evakuasi dan pesawat jenis Caravan guna melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC). (Knu)