Kopi, Nikmat dan Dapat Kurangi Risiko Terkena Parkinson
Jumat, 24 Mei 2024 -
MerahPutih.com - Minum kopi tak hanya nikmat, namun bisa memberikan kamu manfaat kesehatan. Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kopi erat kaitannya dengan menurunnya risiko terkena penyakit parkinson.
Seperti dikutip dari laman psypost, Jumat (24/5), penelitian terbaru yang dipublikasikan di laman Neurology belum lama ini membuktikan bahwa mereka yang rutin mengonsumsi kopi memiliki risiko lebih rendah terkena parkinson dibandingkan mereka nan tidak meminumnya.
Penyakit Parkinson adalah kelainan neurodegeneratif progresif yang memengaruhi pengendalian gerakan. Hal ini terjadi karena hilangnya neuron penghasil dopamin di area tertentu di otak yang disebut substansia nigra.
Penulis penelitian tersebut Yujia Zhao dan rekannya mencatat bahwa kopi adalah minuman psikoaktif yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Karena mengandung kafein, para peneliti menyelidiki hubungan antara konsumsi kopi dan risiko terkena penyakit Parkinson menggunakan data longitudinal.
Baca juga:
“Studi ini menunjukkan hubungan terbalik antara konsumsi kopi berkafein dengan risiko PD (Penyakit Parkinson) dalam salah satu kohort longitudinal terbesar di seluruh dunia dengan masa tindak lanjut lebih dari 20 tahun," tulis penelitian tersebut.
Penulis penelitian menganalisis data dari substudi EPIC yang berfokus pada penyakit Parkinson yang disebut EPIC4PD. Subkelompok peserta ini mencakup 184.024 orang dari Swedia, Inggris, Belanda, Jerman, Spanyol, dan Italia yang berpartisipasi dalam penelitian selama rata-rata 13 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan dari seluruh peserta yang dilibatkan dalam penelitian ini, 308 pria dan 285 perempuan menderita penyakit Parkinson (kurang dari 1 persen). Sebanyak 93 persen peserta penelitian melaporkan minum kopi.
"Efek neuroprotektif kopi bergantung pada paparan, dan individu dalam kelompok konsumsi kopi tertinggi memiliki risiko PD hampir 40 persen lebih rendah dibandingkan dengan non-konsumen."
Baca juga:
Mampu Deteksi Bau Parkinson, Perempuan Ini Menginspirasi Pembuatan Tes Swab Parkinson
Sebanyak 25 persen peserta dengan asupan kopi tertinggi memiliki kemungkinan hampir 40 persen lebih kecil terkena penyakit Parkinson dibandingkan dengan peserta yang tidak minum kopi sama sekali.
“Pengamatan ini diperkuat dengan evaluasi komprehensif terhadap kafein plasma dan metabolitnya yang diukur secara prospektif. Analisis ini menunjukkan hubungan terbalik yang kuat antara kafein dan metabolit utamanya dengan risiko PD," lanjut kesimpulan penelitian tersebut.
Namun, perlu dicatat bahwa desain penelitian tidak memungkinkan penarikan kesimpulan sebab-akibat yang pasti dari data. Selain itu, konsumsi kopi dinilai melalui kuesioner laporan mandiri, sehingga memberikan ruang bagi bias pelaporan. (ikh)