Kontras Surabaya: Aktivis Rentan Dibunuh
Selasa, 06 Oktober 2015 -
MerahPutih Peristiwa - Melihat banyak aktivis yang dibunuh menandakan bahwa aktivis masih rentan terhadap pembunuhan. Tak ada kepedulian pemerintah dan tak adanya regulasi yang melindungi kegiatan aktivis menjadi indikator kerentanan tersebut.
Demikian pernyataan Koordinator Kontras Surabaya Fathul Khoir, dalam diskusi publik "Konflik Tambang di Lumajang dan Kekejian terhadap Salim Kancil" di Fisipol UGM, Yogyakarta, Selasa (6/10).
Menurut Fathul Khoir, dua aktivis telah menjadi buktinya. Dua aktivis tersebut ialah Jopi Peranginangin dan Salim Kancil. "Sekarang semakin besar dibandingkan era 90-an. Apalagi tidak ada regulasi yang melindungi aktivis. Aktivis rentan dibunuh," tegasnya.
Menurutnya, pembunuhan terhadap aktivis saat ini berbeda dengan masa orde baru. Sekarang dilakukan dengan cara rekayasa. Sementara dahulu sangat jelas.
Meski demikian, Fathul Khoir berharap pembunuhan Salim Kancil harus menjadi peristiwa terakhir. Saat ini Kontras tengah melakukan konsolidasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan media. Hal itu untuk menuntaskan kasus yang menimpa Salim Kancil.
Selain Fathul Khoir, diskusi yang diselenggarakan Klub Diskusi Administrasi Publik UGM ini menghadirkan aktivis lingkungan Laskar Hijau, Abdullah Kudus. Selain itu, juga dihadiri mahasiswa Lumajang. (fre)
Baca Juga: