Kominfo dan AGI Hadirkan IGDX 2021

Jumat, 30 Juli 2021 - Ikhsan Aryo Digdo

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar acara game bertajuk Indonesia Game Developer Exchange (IGDX). Acara ini merupakan kolaborasi Kominfo dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI).

Acara tersebut bertujuan mendukung perkembangan industri game Indonesia. Dilansir ANTARA, rencananya acara ini akan digelar pada Oktober sampai November 2021. Nantinya, IGDX 2021 mengeluarkan tiga program acara, yaitu IGDX Academy, Business, dan Conference.

Baca juga:

Final Fantasy Pixel Remaster Hadir di Event E3 2021

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika dari Kominfo, Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan pihaknya akan terus berusaha untuk mengembangkan industri Game Indonesia. “Kami akan bekerja sama dengan ekosistem supaya aktivitas game Indonesia maju,” ungkap Samuel saat konferensi pers secara virtual, Rabu (28/7).

Program 'Conference' menampilkan seminar dan lokakarya game kategori lokal. (Foto: Unsplash/Carl Raw)

Karena masih pandemi, pihak Kominfo akan menerapkan sistem campuran (Hybrid) pada acara ini. Artinya, IGDX 2021 dilaksanakan secara daring dan tatap muka, sehingga peserta yang berpartisipasi terjaga dari paparan COVID-19.

Ketiga program IGDX memiliki perbedaan. Program academy berpusat pada pembekalan dari ahli game lokal atau internasional, sedangkan business mempertemukan perilis lokal dengan penerbit, pihak studio, investor, dan perilis internasional.

Sementara itu, program conference menampilkan seminar dan lokakarya, baik daring maupun tatap muka. Narasumber yang hadir di antaranya dari Kominfo, perwakilan industri game lokal atau internasional, dan sektor industri lainnya.

Baca juga:

Game Terbaru 'Sonic the Hedgehog' Diumumkan di Event Sonic Central

Pimpinan AGI, Cipto Adiguno, memaparkan bahwa pembekalan pada bagian academy akan kompetitif antara pengembang mahir (advanced) dan menengah (Intermediate). Karenanya, muncul persaingan sehat terkait produk dan bisnis tiap-tiap pengembang game lokal.

IGDX memiliki tiga program. (Foto: Instagram/@asosiasigame_id)

Menurut laman resmi AGI, kualitas game lokal cukup kompetitif untuk menyaingi internasional, tapi saat bersaing dengan produksi dari merek tertentu, perbedaan kualitas akan terlihat. Contohnya Arena of Valor (AOV).

Selain Kominfo,Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) juga terlibat dalam acara ini. Kerja sama ini juga diharapkan dapat meningkatkan SDM untuk lokakarya game-game baru lokal. (bed)

Baca juga:

Yuji Naka Tinggalkan Square Enix Setelah Garap 'Balan Wonderworld'

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan