Game

Yuji Naka Tinggalkan Square Enix Setelah Garap 'Balan Wonderworld'

P Suryo RP Suryo R - Rabu, 09 Juni 2021
Yuji Naka Tinggalkan Square Enix Setelah Garap 'Balan Wonderworld'

Sutradara game Balan Wonderworld developer Sonic the Hedgehog hengkang dari Square Enix. (Foto: Legit Gaming)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

YUJI Naka, produser Square Enix yang juga mantan programmer seri pertama Sonic the Hedgehog mengkonfirmasi kepergiannya dari perusahaan penggarap game Final Fantasy. Naka belum mengungkap alasan kepergiannya, akan tetapi konon dikaitkan dengan penggarapan Balan Wonderworld yang mendapatkan kritik pedas dari para reviewer dan gamer.

Dilansir dari laman Gematsu, pria berkelahiran Osaka, Jepang pada 1965 tersebut menjelaskan bahwa kepergiannya sejak akhir April 2021 lalu, besar kemungkinan ia akan pensiun dini.

Baca Juga:

PMNC 2021 Mempertandingkan Belasan Ribu Gamer

Game terakhir yang ia garap, Balan Wonderworld adalah game yang dirilis pada 26 Maret 2021 lalu di konsol current-gen, next-gen, dan PC. Game tersebut memberikan momen terindah mengingat reuni besarnya dengan si kolega Naoto Ohshima yang pernah bekerja dengannya sebagai desainer Sonic the Hedgehog.

Naka dan Ohshima sendiri juga pernah melakukan reuni sebelumnya pada game garapan Sega yakni Nights Into Dreams yang dirilis di Sega Saturn pada 1996 lalu.

Balan Wonderworld memberikan kesan yang sama ketika bermain Nights Into Dreams, dengan suasana permainan layaknya Mario Odyssey. Game yang memiliki lagu orkestra yang kece tersebut pernah mendapatkan kritikan keras dikarenakan beberapa adegan yang penuh sinar dan memicu pada photosensitive epilepsy.

Baca Juga:

Ryu dan Chun-Li Siap Tempur di Free Fire

game
Kata terakhir dari Yuji Naka melalui akun Twitternya (Foto: twitter@nakayuji)

Kritikan tersebut membuat Balan Wonderworld mendapatkan update pertamanya untuk membuat game menjadi lebih wajar dalam segi lightning. Sayangnya tidak membuat game tersebut menjadi baik. Malahan tetap mendapatkan kritikan pedas dikarenakan permainan yang terlalu kaku dan tidak apik untuk dimainkan.

Bahkan Balan Wonderworld diklaim hanya terjual kurang dari 2.500 kopi di Jepang. Tidak masuk dalam 40 besar game terlaris di Inggris. Tidak heran, negara yang dominan dengan Nintendo lebih memilih untuk bermain Super Mario Odyssey atau Super Mario 3D World bila dibandingkan dengan game garapan Square Enix.

Meski Naka hengkang dari Square Enix, ia tetap menjadi CEO dari perusahaan game ternama Jepang, Prope. Apakah ia akan berfokus disana dan menikmati masa tuanya? (dnz)

Baca Juga:

Main Tamiya Mini Street 4WD, Sehatkan Penghobinya

#Game #Gamers #Game Developer
Bagikan
Ditulis Oleh

Aldonov Danoza

The love we take is equal to the love we make

Berita Terkait

Lifestyle
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Ajang IESF WEC 2025 ini dinilai sangat strategis untuk mematangkan tim
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 Desember 2025
Timnas MLBB Indonesia Ukir Sejarah Peringkat 4 Dunia IESF WEC 2025, Langsung Fokus SEA Games Thailand
Lifestyle
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Timnas MLBB putri memulai turnamen IESF WEC 2025 dengan hasil meyakinkan
Angga Yudha Pratama - Minggu, 07 Desember 2025
Indonesia Genggam Dunia Esports: MLBB Putri Pertahankan Tahta IESF WEC 2025, Win Rate 100 Persen Cuy
Indonesia
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Proses perekrutan seringkali dimulai dari aktivitas permainan yang terkesan normal
Angga Yudha Pratama - Selasa, 25 November 2025
Pakar Ungkap Dua Kunci Kerentanan Anak di Ruang Digital yang Bisa Dimanfaatkan Jaringan Terorisme
Lifestyle
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai tanggal peluncuran perdananya di Indonesia
Angga Yudha Pratama - Jumat, 14 November 2025
RedMagic 11 Pro Lolos TKDN Kemenperin, Kapan Diresmikan di Indonesia?
Indonesia
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
Selain pembatasan usia, menurut dia, harus ada juga kontrol orang tua (parental controls) yang mudah dipakai, termasuk pengaturan waktu bermain untuk pengguna di bawah umur.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 11 November 2025
Politikus DPR Dukung Pembatasan Usia Game Online, Platform Wajib Patuhi Regulasi Nasional
Fun
Lagi-Lagi Ditunda, Grand Theft Auto 6 Baru bakal Rilis November 2026
Ini merupakan yang kedua kalinya.
Dwi Astarini - Jumat, 07 November 2025
 Lagi-Lagi Ditunda, Grand Theft Auto 6 Baru bakal Rilis November 2026
Fun
Honkai: Star Rail Versi 3.7 Hadir 5 November, Tutup Bab Amphoreus dan Perkenalkan Cyrene
Menghadirkan berbagai mode dan event menarik.
Dwi Astarini - Kamis, 30 Oktober 2025
Honkai: Star Rail Versi 3.7 Hadir 5 November, Tutup Bab Amphoreus dan Perkenalkan Cyrene
Fun
Kena Gelombang PHK Massal, Netflix Tutup Studio Gim Besar Keduanya
Boss Fight Entertainment dikenal lewat proyek Netflix Stories dan Squid Game: Unleashed, dua gim yang cukup populer di platform tersebut.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Kena Gelombang PHK Massal, Netflix Tutup Studio Gim Besar Keduanya
Fun
Antusiasme Tinggi Hari Kedua Gelaran ChuniMaiDori Festival di Carstensz Mall
Pada hari kedua ini, fokus acara beralih ke kompetisi gim MaiMai, yang terbagi menjadi empat kategori utama: Dawn, Rise, Climax, dan Finale.
Dwi Astarini - Minggu, 26 Oktober 2025
Antusiasme Tinggi Hari Kedua Gelaran ChuniMaiDori Festival di Carstensz Mall
Fun
Seru Banget nih, CPCM Rayakan Ulang Tahun Kedua dengan Chunimaidori Festival
Bagi para penggemar gim arcade, terutama MaiMai dan Chunithm, festival ini bagaikan pesta besar yang sudah lama dinantikan.
Dwi Astarini - Sabtu, 25 Oktober 2025
Seru Banget nih, CPCM Rayakan Ulang Tahun Kedua dengan Chunimaidori Festival
Bagikan