Ketum Pemuda Katolik Mundur dari PDIP, Fokus Dampingi Prabowo-Gibran
Sabtu, 27 Januari 2024 -
MerahPutih.com - Ketua Umum Pemuda Katolik (PK), Stefanus Gusma, menyatakan mundur dari PDI Perjuangan. Gusma sendiri sudah bergabung dengan PDIP sejak 2012 lalu.
"Iya, saya sudah pamit. Saya sudah sampaikan permohonan maaf, ucapan terima kasih dan sudah pamit dengan senior-senior saya di partai. Sempat mengirim text WA, dan saya juga membuat surat pengunduran diri sebagai pengurus Badiklatpus," kata Gusma kepada wartawan, Sabtu (27/1).
Baca juga: Elektabilitas Prabowo-Gibran Melonjak, Pengamat: Faktor Jokowi dan Dukungan Anak Muda
Usai mundur dari PDIP, Gusma akan fokus mendampingi Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, yang melakukan kampanye di beberapa daerah, mulai dari kunjungan kampanye ke berbagai tempat, salah satunya ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada akhir 2023.
Lalu, Gusma juga aktif mendampingi komunitas relawan untuk memenangkan Prabowo-Gibran, yakni komunitas Solidaritas Anak Muda untuk Keberagaman dan Toleransi Indonesia (Sakti).
Hal itu terbukti saat acara kick-off gerakan door to door dua juta rumah SAKTI yang dihadiri oleh Cawapres Gibran, yang dinilai sebagai langkah untuk menggaet suara demi memenangkan paslon nomor urut 2 di Kota Solo, Kamis (11/1) lalu.
Gusma menjelaskan mengenai alasan pengunduruan dirinya terkait perbedaan pandangan dengan Partai ihwal Pilpres 2024.
"Saya rasa logis dan etisnya demikian. Dulu saat masih aktivis mahasiswa di Solo saya sudah jadi relawannya Pak Jokowi saat maju walikota, lalu ikut berjuang saat beliau maju Gubernur DKI, dan saat maju Pilpres dua kali. Saya juga koordinator door to door-nya Mas Gibran saat maju walikota Solo," jelas Gusma.
Baca juga: KPU Tegaskan Gibran Tidak Punya Hak Keistimewaan di TPS

"Pak Jokowi sosok pemimpin yang dicintai rakyatnya. Approval ratingnya sangat tinggi. Pilihan politik saya saat ini senafas dengan mayoritas rakyat yang puas terhadap pemerintahan Jokowi. Nah, saya rasa mungkin itu kesamaan dengan mentor saya Bang Ara dalam konteks ini," ujar Gusma.
Terkait organisasi Pemuda Katolik yang dipimpinnya, Gusma menjelaskan, Pemuda Katolik memiliki ketetapan nasional dan rekomendasi terkait Pemilu 2024, yaitu mendukung kader sebagai penyelenggara/pengawas Pemilu, dan mendukung para kader yang sedang maju sebagai caleg diberbagai partai politik.
Selain itu, Gusma juga menegaskan, tidak mungkin membawa Pemuda Katolik demi kepentingan praktis.
"Saat ini kami punya 76 kader yang bertugas sebagai KPUD/Bawaslu, Pengurus dan kader ada di berbagai parpol dan di semua kubu Pilpres, maka semua harus terorkestrasi, solid dan kompak. Setelah Pemilu usai, kita harus tetap berkarya untuk organisasi. Harus berperan dan tidak boleh baperan," tegas Gusma.
Dukungan terhadap kubu 02 semakin mantap usai Prabowo bersilaturahmi ke Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Gedung KWI Jalan Cut Meutia No. 10 Jakarta Pusat, Jumat (26/1) kemarin.
Saat berkunjung ke KWI, Prabowo didampingi Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) yang juga adiknya, Hashim Djojohadikusumo, diterima langsung oleh Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, Ketua KWI Mgr. Antonius, Subianto Bunjamin OSC.
Pertemuan Prabowo dan KWI digelar secara tertutup dan berlangsung sekitar satu jam sejak pukul 15.00-16.00 WIB. (Asp)
Baca juga: Prabowo dan Gibran Rajai Survei Capres-Cawapres Paling Disukai Publik