Ketua Perbasi Jakarta Beri Catatan Membangun untuk LIMA Basketball

Minggu, 13 Oktober 2024 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Ketua Perbasi Jakarta, Lexyndo Hakim, mengapresiasi penyelenggaraan LIMA Basketball Jakarta. Ia hadir langsung di GOR Otista, Sabtu (12/9) untuk memenuhi undangan pembukaan.

Pembukaan LIMA Basketball Jakarta mempertandingkan tim putri Universitas Pelita Harapan kontra Universitas Budi Luhur. Laga berlangsung ketat dengan skor akhir dimenangi Universitas Budi Luhur 59-54 Universitas Pelita Harapan.

Pria yang akrab disapa Lexy tersebut terpukau dengan persaingan antar universitas yang kompetitif.

“Kehadiran saya memang untuk menikmati jalannya pertandingan, selain bersilaturahmi dengan teman-teman basket yang juga hadir ke GOR langsung,” ujar Lexy.

“Kebetulan kami senang menikmati game per game basket, khususnya di Jakarta, apalagi kalau game-nya ketat, skornya kejar-kejaran dan belum bisa diketahui siapa yang bakal menang setidaknya sampai 2 menit terakhir kuarter empat,” imbuhnya.

Lexyndo Hakim punya beberapa catatan yang perlu diperbaiki dari penyelenggaraan LIMA Basketball Jakarta. Terutama kesiapan panitia karena ada beberapa delay match yang menyita waktu banyak.

Selain itu Lexy juga berharap panitia mengevaluasi antusiasme penonton lewat live streaming. Menurut Chef de Mission SEA Games 2023 itu, LIMA Basketball perlu mengakomodir penonton layar kaca dengan lebih baik.

LIMA Basketball Jakarta.

“Di event sekarang saya harus mengeluh sedikit soal penempatan atau persiapan scoreboard yang hanya cuman satu dan itu di ujung letaknya, mudah-mudahan menjadi perbaikan kedepannya, kalau bisa ada dua lah scoreboard di level kompetisi seperti ini,” tutur Lexy.

“Soal live streaming juga harus menjadi catatan karena selain antusiasme orang datang nonton langsung, tentu ada saja yang ingin nonton live streaming. Nah di sinilah panitia pelaksana harus berhitung lagi biaya-biaya atas penyediaan jasa tersebut, dan juga berapa banyak target sasaran penonton, jangan juga misalnya penonton streaming hanya puluhan, tentu akan sangat tidak maksimal, perlu komunikasi dan kordinasi semua stakeholders untuk saling support.”

Lexy mengakui bahwa penyelenggaraan turnamen dengan skala besar di Jakarta tidak mudah. Ada tantangan besar karena kebanyakan venue serba guna untuk keperluan cabang olahraga lain.

“Apalagi Jakarta juga ada penyelenggaraan turnamen anak sekolah, sangat banyak, antusiasme sangat tinggi, hampir tiap hari, tiap minggu Jakarta ada kompetisi basket di semua tingkatan, wasit-wasit dan perangkat pertandingan pun kita kadang harus betul-betul rapih pembagian tugasnya,” tutur Lexy.

Secara keseluruhan, Lexy menilai LIMA Basketball sudah memenuhi ruang sebagai wadah bagi pemain menuju jenjang senior atau profesional. Beberapa catatan yang disampaikan harus menjadi pelecut untuk semakin baik.

“Sedapatnya penyelenggaraan harus selevel sedikit di bawah penyelenggaraan IBL, kalau bisa sama malah tentu sangat baik,” ujar Lexy.

“LIMA ini adalah salah satu wadah untuk menunjukkan kemampuan diri, semua memiliki kesempatan yang sama manakala ingin mengikuti level basket profesional pada tingkatan selanjutnya, selamat bertanding, tetap jaga sportivitas.” (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan