Ketika Ibu-Ibu Turun Memberikan Bantuan

Jumat, 03 Januari 2020 - Muchammad Yani

PERKUMPULAN ibu-ibu di Sentraland, Parung Panjang, Bogor membuktikan kalau ibu-ibu tak hanya bisa ngegosip. Bencana banjir yang menimpa sebagian wilayah Jadetabek di awal tahun 2020 membuat hati mereka terketuk untuk terjun langsung memberi bantuan.

Mengusung gerakan Jumat Barokah, para ibu-ibu ini melakukan penggalangan dana dan bantuan logistik untuk korban banjir wilayah Cibunar dan Dago, Parung Panjang. Bantuan yang terkumpul bervariasi mulai dari uang, pakaian, alat kepersihan, selimut hingga makanan.

Perkumpulan ibu-ibu yang menyalurkan bantuan (Foto: ist)
Perkumpulan ibu-ibu yang menyalurkan bantuan (Foto: ist)

"Bantuan tersebut sudah kami salurkan sejak tanggal, 2 Januari 2020 kepada korban banjir di Desa Cibunar dan Desa Dago," kata Poppy Fauzia, perwakilan perkumpulan ibu-ibu, Jumat (3/1) seperti dilansir dalam rilis yang diterima Mmerahputih.com.

Perkumpulan ibu-ibu dari tujuh cluster Sentraland ini masih terus membuka layanan dompet peduli hingga beberapa hari ke depan. Hal ini sejalan dengan proses recovery warga terdampak banjir yang membutuhkan waktu dan bantuan.

Banjir dis ejumlah wilayah (Foto: MP/Rizky Fitrianto)
Banjir dis ejumlah wilayah (Foto: MP/Rizky Fitrianto)

"Harapan kami dari kegiatan ini adalah untuk memupuk kesadaran warga, dan Alhamdulillah warga sentraland luar biasa ketika menerima pengumuman emergency langsung banyak memberikan bantuan," ucap Poppy.

Seperti yang diketahui, sejumlah wilayah di Jabodetabek mendapat bencana banjir setelah sebelumnya diguyur hujan lebat. Bahkan BMKG mengatakan kalau intensitas hujan di Jabodetabek awal tahun 2020 paling ekstrem sepanjang sejarah.

Bencana ini pun menimbulkan banyak korban. Ribuan warga terdampak banjir mengungsi ke tempat yang lebih aman. Bahkan dari data BNPB, bencana ini sudah menelah korban jiwa.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan