Ketangguhan Lathifah Amaturrohman Kreasikan Gendong Bayi Jadi Ladang Amal

Kamis, 02 September 2021 - Yudi Anugrah Nugroho

LATHIFAH Amaturrohman mengajak anaknya baru berusia lima bulan belanja di mall. Ia berencana mengenakan gendongan ergonomis hadiah seorang kawan. Begitu digunakan untuk menggendong, ternyata bucklenya pecah, dan bayi di dalam gendongan jatuh.

"Dari situ saya jadi pengen belajar bagaimana cara menggendong secara aman. Bagaimana standar gendongan aman," kata Lathifah saat diwawancarai Merahputih.com Jumat (27/8).

Baca Juga:

Akun Jagoan Parenting di Instagram Bantu Ibu Belajar Merawat Anak

Pengalaman tak mengenakan tersebut membuat Lathifah mencari cara mengkreasikan gendongan agar kejadian serupa tak lagi menimpa orang lain. Ia mulai melakukan banyak riset berkait gendongan.

Dalam risetnya, berbagai hal menjadi perhatiannya mulai dari memilih bahan tepat hingga desain sesuai standar. "Untuk produk pertama kami 2in1 instant baby wrap risetnya lima bulan. Sementara untuk ACTIVA baby carrier satu tahun," ujarnya.

Ia bahkan melakukani tes di laboratorium untuk menguji kekuatan bahannya sekaligus agar bisa mendapatkan sertifikat SNI untuk bahan digunakan."Fokus kami memastikan produk aman dan nyaman digunakan," tuturnya.

bayiku
Salah satu porduk bayiku.id. (Foto: Instagram bayiku.id_official)

Setelah semua uji coba dilakukan, Lathifah lantas merilis bayiku.id pada 2017. Thiva, sapaan akrabnya, memikirkan aspek sosial dan bagaimana bisnisnya bisa memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar.

"Aku berharap Bayiku.id bermanfaat untuk banyak orang di luar sana. Sampai saat ini pun masih merasa amazing dengan pencapaian Bayiku.id. Aku, ibu biasa, merasa Allah memberikan berkah begitu besar ke bayiku.id. Jadi kami ingin bayiku.id juga bermanfaat dan menjadi jembatan untuk aliran berkah bagi banyak orang," ungkapnya.

Gerakan sosial pertama dilakukan bayiku.id dengan mengusung soft structure carrier edisi Bangga Indonesia. "Kami ingin mengangkat pesona alam dan budaya Indonesia. Selain itu kami ingin mengajak orang tua memperkenalkan kekayaan Indonesia sejak dini pada buah hati," urainya.

Baca Juga:

Jeny Tjahyawati, Jagoan Modest Fashion Indonesia

Bukan hanya memperkenalkan budaya Indonesia, motif Bangga Indonesia juga mengangkat hewan-hewan dilindungi dan hampir punah. "Karena itulah pada seri Bangga Indonesia ini ada campaign 5 Activa = 1 pohon. Artinya sebagian dari penjualan ACTIVA seri Bangga Indonesia akan ditanam pohon di hutan untuk menjaga kelestarian hutan sebagai habitat hewan-hewan liar," ungkapnya.

Ia bekerjasama dengan PROFAUNA (organisasi non profit untuk pelestarian hutan dan hewan liar di dalamnya). Niatnya bersambut positif. Kemunculan seri Bangga Indonesia begitu diminati para ibu.

bayiku
Lathifah saat menghitung hasil lelang. (Foto: Instagram bayiku.id_official)

Thiva mengaku Bayiku.id berkembang sangat pesat sejak launching ACTIVA Bangga Indonesia. "Di hari pertama launching pada 3 Maret 2021 pre-order masuk 750pcs. Sampai saat ini antrian PO sampai 4.000pcs," akunya.

Setiap bulannya, ia titipkan donasi pelanggan kepada PROFAUNA untuk merealisasikan kampanye menanam pohon di hutan. "Sejak 3 Maret 2021 hingga saat ini, alhamdulillah sudah lebih dari 30 juta sudah kami titipkan kepada PROFAUNA," tuturnya.

Gerakan tersebut bukan satu-satunya aksi sosial dilakukan Thiva. Berkolaborasi dengan merek gendongan etnik, Kawung, ia melelang sejumlah soft structure carrier dan jarik edisi terbatas diberi nama Satya, untuk membantu para bayi sedang diberi tindakan operasi namun kekurangan biaya.

"Satya ini dilatarbelakangi karena keprihatinan kami akan pandemi. Kondisi ekonomi Indonesia tentu sangat berdampak. Karena product kami gendongan bayi, akhirnya kami memutuskan untuk membantu bayi-bayi di masa pandemi ini sedang berjuang untuk operasi tapi enggak ada biaya," kisahnya.

Ada lima bayi kurang beruntung menjadi target Thiva. Mereka, antara lain, Rafis (cerebral palsy), Salsa (cerebral palsy dan hydrocephalus), Rendra (cerebral palsy dan kelainan jantung), Niyno (TOF dan kelainan jantung kompleks), dan Zyan (atresia ani dan lahir tanpa lubang anus).

bayiku
Program charity bayiku.id. (Foto: Instagram bayiku.id_official)

Pogram charity untuk membantu lima bayi tersebut secara kebetulan bertepatan dengan momen kemerdekaan. Ia pun ingin menumbuhkan kembali jiwa nasionalisme. Alhasil ia mengajak Kawung Project berkolaborasi. "Kawung adalah produsen gendongan dengan motif batik khas Indonesia. Selain itu juga kami ingin saling mendukung sesama UMKM," bebernya menceritakan awal mula kerjasama.

Ada 8 SSC ACTIVA, 17 Jarik dan ringsling, dan 45 2in1 instant baby wrap limited edition dilelang. Tidak disangka, acara lelang pun berjalan dengan sangat baik. Antusiasme tinggi membuat dirinya terkesan. "Sama sekali enggak kebayang bisa sebegitu besar animonya untuk produk SATYA. Tapi memang kami berusaha semaksimal mungkin menyajikan dan mengkonsep design produk, konsep acara, dan sistem lelang yang harapan kami dapat menarik perhatian," ucapnya.

Penawar untuk gendongan Satya pun bukan hanya berasal dari kalangan babywearing consultant atau babywearing enthousiast. Masyarakat biasa pun ikut tertarik menawar dengan harga tinggi.

"Masya Allah betul-betul luar biasa kesuksesan Satya. Ini tidak lepas dari begitu tingginya jiwa sosial dan ingin saling bantu sesama ibu, sesama warga Indonesia. Semoga dengan donasi tersebut dapat membantu meringankan beban mereka, selangkah lebih dekat menuju kesembuhan". (Avia)

Baca Juga:

Batavia Artanugraha, Wedding Organizer Jagoan Bagi Calon Pengantin

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan