Kesehatan Astronaut yang Terjebak di ISS Menurun, Dokter Mulai Khawatir
Selasa, 12 November 2024 -
MerahPutih.com - Seorang dokter menyampaikan kekhawatirannya mengenai kesehatan astronaut Boeing Starliner yang terdampar. Sampai saat ini, mereka masih terjebak di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Sunita Williams dan rekan awaknya, Butch Wilmore, terbang ke ISS untuk menjalani misi selama delapan hari. Namun, mereka masih berada di pos orbit selama 153 hari.
Setelah pesawat ruang angkasa Boeing Starliner dianggap terlalu rusak untuk perjalanan pulang berawak, Williams dan Wilmore terpaksa harus terjebak di sana.
Para astronaut pun dilatih untuk menghadapi semua skenario yang mungkin mereka hadapi saat berada di luar angkasa, termasuk masa tinggal yang lebih lama dari perkiraan.
Baca juga:
NASA Temukan Titik Hijau Misterius di Mars, Ada Sisa Kehidupan Alien Purba?

Namun, seorang ahli paru dan veteran yang tinggal di Seattle, Dr Vinay Gupta mengatakan, pipi Williams terlihat "cekung" dalam foto yang dipublikasikan pada 24 September 2024 lalu.
“Apa yang Anda lihat di gambar itu adalah seseorang yang menurut saya mengalami tekanan alami karena tinggal di ketinggian yang sangat tinggi, bahkan di kabin bertekanan, untuk waktu yang lama,” katanya kepada Daily Mail.
"Pipinya tampak agak cekung, biasanya itu terjadi saat Anda mengalami penurunan berat badan secara total."
Baca juga:
ISS Bakal Dipensiunkan, Astronaut Bersiap Hadapi Evakuasi Darurat
Umumnya, astronaut akan membakar hingga 3.500 kalori per hari atau jauh lebih banyak dibanding rata-rata orang, menurut NASA.
Penjelajah luar angkasa itu mengonsumsi makanan khusus dan padat kalori, karena membutuhkan energi ekstra. Astronaut juga menyisihkan sekitar 2,5 jam per hari untuk berolahraga, yang menjadi satu-satunya cara untuk mencegah kehilangan otot dan atrofi.
Pada foto yang beredar, Williams terlihat sedang makan pizza pepperoni dan keripik bersama Wilmore.
“Berdasarkan apa yang setidaknya saya lihat di foto, menurut saya dia tidak berada pada tempat di mana menurut saya hidupnya dalam bahaya,” kata Dr Gupta.
Baca juga:
NASA Kirim Sinyal Laser ke Pesawat Luar Angkasa dengan Jarak 290 Juta Mil
“Tetapi saya rasa Anda tidak bisa melihat foto itu dan mengatakan dia memiliki berat badan yang sehat. Ada hal-hal yang tubuh manusia tidak bisa sesuaikan, dan salah satunya adalah, Anda tahu, dia mungkin kehilangan lebih banyak kalori daripada yang dia konsumsi."
Wanita berisiko lebih besar kehilangan volume plasma darah dibanding pria selama penerbangan luar angkasa, demikian temuan penelitian NASA pada 2014 lalu.
Hilangnya plasma darah dapat menyebabkan laju metabolisme tubuh melonjak, sementara tubuh memobilisasi sumber daya untuk menyesuaikan diri dengan kehilangan tersebut.
Respons biologis ini dapat sedikit meningkatkan pembakaran kalori, yang mungkin berkontribusi terhadap penurunan berat badan saat wanita berada di luar angkasa.
Selain itu, wanita juga dapat kehilangan lebih banyak otot dibanding pria saat berada di lingkungan gaya berat mikro, seperti penerbangan luar angkasa. Hal itu diungkapkan dalam temuan studi terpisah yang dilakukan oleh Ball University pada 2023.
“Apa yang Anda lihat di gambar itu, terutama Sunita, adalah seseorang yang menurut saya mengalami tekanan alami karena tinggal di ketinggian yang sangat tinggi, bahkan di kabin bertekanan, untuk waktu yang lama," tambah Dr Gupta. (sof)