Kerugian akibat Kebakaran Pasar Wonogiri Capai Rp 83 Miliar, Ahmad Luthfi Kebut Pasar Darurat

Sabtu, 11 Oktober 2025 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Pasar Wonogiri mengalami kebakaran, pada Senin (6/10). Akibat kebakaran tersebut, Pemprov Jateng menggelontorkan dana Rp 1 miliar untuk membangun pasar darurat agar pedagang bisa tetap berjualan.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menyebutkan, bahwa percepatan pemulihan atau recovery aktivitas ekonomi di Pasar Kota Wonogiri jadi fokus utama. Terlebih banyak pedagang yang menguntungkan hidup di pasar.

“Recovery pasar harus segera kita lakukan agar masyarakat atau penjual yang jumlahnya 749 itu, harus bisa berjualan dengan situasi darurat," kata Luthfi, Sabtu (11/10).

Ia menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, terkait tempat-tempat yang dapat dibuat pasar darurat.

Baca juga:

Kebakaran di Pasar Wonogiri, Pemkab Tetapkan Status Kedaruratan

“Prinsipnya adalah ekonomi masyarakat tetap bergerak. Kami berikan bantuan untuk mekanisme penyerahan pada pedagang serahkan ke Pemkab Wonogiri,” ucap dia.

Mantan Kapolresta Surakarta itu mengatakan, bahwa pembangunan sarpras darurat bencana kebakaran senilai Rp 1 miliar. Dana tersebut berasal dari bantuan tak terduga (BTT) Provinsi Jawa Tengah.

Kemudian, 749 paket sembako dari BAZNAS Jateng dan bantuan beras sebanyak 3.745 kg dari Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah.

"Kerugian hampir mendekati Rp 83 miliar, besar itu. Kerugian itu khusus untuk pedagang. Bantuan sudah saya berikan. Bantuan untuk pasar darurat sudah saya kasih. Kalau kurang, Bupati nanti minta lagi," jelasnya.

Baca juga:

Pedagang Pasar Pramuka Geruduk Balai Kota, Protes Sewa Kios Naik hingga Rp 425 Juta

Ia mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polda Jateng dan tim laboratorium forensik (labfor) agar mencari tahu secara detail penyebab kebakaran.

Sebab, kebakaran beberapa hari lalu merupakan kejadian kedua yang terjadi di Pasar Kota Wonogiri.

“Terkait pembangunan kembali Pasar Kota Wonogiri, akan segera rapat koordinasi dengan Kementerian Perdagangan,” pungkasnya. (Ismail/Jawa Tengah)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan