Kepala BRIN Gandeng Kementerian hingga Danantara, Bangun Fokus Riset dan Inovasi
Selasa, 11 November 2025 -
MERAHPUTIH.COM - PRESIDEN Prabowo Subianto melantik rektor IPB Prof Arif Satria, sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/11). Seusai pelantikan, Arif mengungkap fokus programnya sebagai pimpinan BRIN. Salah satunya ialah penguatan riset dan inovasi melalui sinergi lintas lembaga dan pemangku kepentingan. Mulai dari kementerian, perguruan tinggi, pemerintah daerah, hingga Danantara.
Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini menjelaskan kolaborasi semua sektor menjadi kunci dalam memperkuat ekosistem riset nasional yang mampu menjawab kebutuhan pembangunan. "Secara horizontal, tentu kami harus membangun sinergi dan kolaborasi dengan kementerian dan lembaga. Lebih khusus lagi dengan Kementerian Dikti Saintek (Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi)," ucap Arif.
Lebih lanjut, Arif menyebut perguruan tinggi tetap menjadi tulang punggung dalam pengembangan penelitian dan talenta riset. Ia bahkan melihat peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai mitra strategis untuk penguatan sektor ekonomi dan industri berbasis inovasi.
"Danantara ialah mitra strategis yang harus kita dukung dalam rangka menunjang kemajuan ekonomi dan industri kita," jelasnya.
Tidak hanya kerja sama lintas kementerian dan lembaga pusat, Arif menegaskan perlunya penguatan riset secara vertikal dengan pemerintah daerah. Menurutnya, keberagaman karakteristik wilayah menuntut pendekatan riset yang lebih spesifik dan sesuai dengan kebutuhan lokal. "Dengan begitu, bidang riset inovasi daerah ini harus benar-benar diperkuat agar bisa menyelesaikan masalah-masalah lokal. Karena, kalau kita tahu, setiap daerah memiliki kekhasan masalah dan isu yang harus direspons dan disikapi secara spesifik," paparnya.
Baca juga:
Profil dan Karier Arif Satria, Kepala BRIN yang Baru Saja Dilantik Prabowo
Ia meyakini setiap provinsi memiliki basis riset yang kuat. Jika keduanya bersinergi, menurutnya, berbagai tantangan pembangunan dapat teratasi. "Kalau setiap provinsi memiliki bidang riset inovasi yang kuat dan berkolaborasi dengan perkuatan tinggi, saya yakin masalah-masalah yang saat ini masih kita hadapi bisa diatasi dengan baik," ucapnya.
Sebagai langkah konkret, Arif mendorong percepatan pengembangan Sains Techno Park (STP) di berbagai wilayah. Menurutnya, STP akan menjadi penghubung penting antara hasil riset dan pemanfaatan di sektor industri dan masyarakat. "Jadi, kalau setiap daerah memiliki Science Techno Park, itu akan menjadi pilar bagi ekonomi daerah. Kenapa? Karena Sains Techno Park itu merupakan institusi yang akan menjembatani dunia riset dengan dunia industri," terangnya.
Arif optimistis, dengan penguatan kapasitas riset yang terintegrasi, pengembangan ekonomi daerah dan nasional akan lebih terarah dan berkelanjutan.(Asp)
Baca juga:
Prabowo Lantik Rektor IPB Jadi Kepala BRIN, Dwiarso Budi Santiarto Jadi Wakil Ketua MA