Kepala BIN Komentari Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire

Minggu, 19 Januari 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Kepala Badan Intelijen Negeri (BIN) Budi Gunawan (BG) menyebut keberadaan keraton atau kerajaan baru sudah lama terdeteksi.

"Itu semuanya lama," kata BG di Hotel Kempinski, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (18/1).

Baca Juga

Polres Klaten Periksa Tiga Orang Pengikut Keraton Agung Sejagat, Satu Orang Jabat Mahamenteri

BG menyebut, dari hasil deteksi itu, diketahui ada beberapa yang memang bagian dari keraton Nusantara. Namun aparat akan memproses jika ada yang melakukan unsur pidana.

"Yang penting ada memang keraton-keraton yang tergabung dalam kerajaan Nusantara. Lain hal kalau ada unsur pidana di dalamnya, di antaranya sekarang yang dikembangkan masalah penipuan dan lain-lain, itu yang ditelusuri," ujarnya.

Pertemuan Mega dan Prabowo
Budi Gunawan tampak hadir dalam pertemuan Megawati dan Prabowo di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat (Foto: Dok PDI Perjuangan)

Berdasarkan pengamatan BIN, kata dia, memang ada beberapa “kerajaan” itu merupakan bagian dari keraton Nusantara. Meski begitu, aparat kepolisian baru akan memproses secara hukum jika benar-benar ada unsur pidana di dalamnya.

Baca Juga

Ada 28 Pengikut Keraton Agung Sejagat di Klaten, Tiap Anggota Bayar Rp100 Ribu

"Di antaranya sekarang yang dikembangkan masalah penipuan dan lain-lain, itu yang ditelusuri,” katanya.

Sebelumnya, keberadaan “Keraton Agung Sejagat” di Purwokerto, Jawa Tengah, telah membuat geger publik hingga berujung pada penetapan tersangka Totok Santosa dan Fanni Aminadia.

Penangkapan tersebut didasari atas alasan bahwa mereka terbukti melakukan tindakan pidana berupa penipuan. Sejumlah barang bukti disita, termasuk dokumen yang diduga dipalsukan pelaku.

Baca Juga

Geger Keraton Agung Sejagat, Majelis Adat Kerajaan Nusantara: Dasar Historisnya Mana?

Sementara itu, polisi masih menelusuri dan menyelidiki keberadaan “Sunda Empire” di Bandung, Jawa Barat. Namun keberadaan "Sunda Empire" itu dinilai sama seperti "Keraton Agung Sejagat" karena mereka menggunakan seragam-seragam serupa seragam militer lengkap dengan atributnya, yang tidak jelas asal-usulnya. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan