Kendalikan Mpox, WHO Serukan Tindakan Bersama

Senin, 26 Agustus 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - “WABAH Mpox baru ini dapat dikendalikan dan dihentikan,” kata Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah pengarahan kepada anggota WHO, Jumat (23/8), seperti dilansir ANTARA.

Untuk melakukan hal itu, kata Ghebreyesus, diperlukan tindakan bersama antara lembaga internasional, mitra nasional dan lokal, masyarakat sipil, peneliti dan produsen, serta para anggota WHO.

Ia menyatakan lebih dari 100 ribu kasus Mpox yang terkonfirmasi telah dilaporkan kepada WHO sejak wabah global dimulai pada 2022. Ghebreyesus juga melaporkan peningkatan kasus yang belum pernah terjadi sebelumnya di Afrika.

"Penularan sekarang berpusat di Republik Demokratik Kongo, dengan 90 persen dari kasus yang dilaporkan pada 2024. Telah ada lebih dari 16.000 dugaan kasus, termasuk 575 kematian, pada tahun ini saja," katanya.

Pada bulan lalu, kasus strain virus Clade 1b dilaporkan tidak hanya dari Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda, yang berbatasan dengan Kongo, tetapi juga dari Thailand dan Swedia, negara yang sebelumnya belum pernah melaporkan kasus Mpox.

Baca juga:

Sebut Mpox bukan ‘COVID Baru’, WHO Minta Semua Negara Waspada



Ia mencatat WHO dan mitra mereka telah mengembangkan Rencana Strategis Kesiapsiagaan dan Respons Global untuk Mpox. Rencana itu disusun guna menghentikan wabah melalui upaya global, regional, dan nasional yang terkoordinasi.

"Rencana itu berfokus pada penerapan strategi pengawasan dan respons yang komprehensif; memajukan penelitian dan akses yang adil terhadap langkah-langkah medis; meminimalkan penularan zoonosis; dan memberdayakan komunitas untuk berpartisipasi aktif dalam pencegahan dan pengendalian wabah," ujarnya.

Ghebreyesus mengatakan WHO telah bekerja dengan berbagai mitra internasional, regional, nasional, dan lokal untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap virus itu dan meningkatkan koordinasi dalam respons sejumlah wilayah kunci.

Kantor Regional WHO untuk Afrika akan memimpin bersama koordinasi upaya respons Mpox di wilayah Afrika, bekerja sama dengan CDC Afrika yang berbasis di Ethiopia, tempat yang paling krusial untuk direspons.(*)

Baca juga:

WHO Khawatirkan Penyebaran Mpox pada Anak-Anak

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan