Kenali Dampak Cahaya Lampu Neon Bagi Kesehatan
Selasa, 16 Oktober 2018 -
SETIAP hari mungkin kamu dihadapkan dengan penerangan lampu neon. Entah itu ditempat kamu sekolah, bekerja atau bahkan di rumah sendiri.
Terkait lampu neon, sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Trent Kanada menemukan jika radiasi UV dari lampu neon dapat menyebabkan ketegangan mata, migrain serta pusing. Namun efeknya dapat dikurangi dengan menempatkan lampu neon setidaknya berjarak 1 hingga 2 kaki.
Lampu neon yang biasa terdapat di rumah maupun kantor, biasanya dapat bertahan hingga sepuluh kali lebih lama ketimbang jenis pencahayaan lainnya. Lampu neon hanya menggunakan seperempat energi yang dibakar oleh lampu pijar.

Kendati demikian, bentuk pencayaan ini dapat menimbulkan efek negatif bagi keseheatan. Para ahli menemukan jika cahaya lampu neon berdampak negatif. Terlebih jika bekerja di bawah cahaya selama berjam-jam akan membuat tubuh kamu stres dan menimbulkan masalah kesehatan. Seperti gangguan pola tidur, kanker dan migrain.
Potensi efek biologis dan ekologi dari flickering artificial light telah mengeksplorasi efek sensitivitas cahaya neon, seperti dalam jurnal PLOS ONE. Sensitivitas cahaya itu disebut sebagai intoleransi terhadap cahaya yang menyebabkan ketidaknyamanan untuk kebutuhan menutup atau menyipitkan mata kamu. Kepekaan cahaya juga dapat membuat sakit kepala karena kecerahannya.

Gejala fisik akibat lampu neon dapat berkembang selama beberapa menit paparan. Gejala tersebut antara lain sakit mata, peradangan mata atau nyeri, kesulitan membaca dan fokus, penglihatan kabur atau gangguan penglihatan, sakit kepala, pusing, mual, sesak nafas, perasaan depresi hingga gangguan tidur.
Namun jangan takut, ada beberapa tips untuk mengatur sensitivitas cahaya dari lampu neon. Kamu bisa menggunakan kacamata berwarna. Menggunakan cahaya alami sebanyak mungkin, atau memilih pencahayaan interior berwarna hangat. (ryn)
Baca juga yuk artikel menarik yang lainnya Taman Bunga Matahari di Serpong Jadi Spot Foto Favorit Millenials