Kembalinya Pelajaran Menulis Huruf Sambung di Sekolah-Sekolah AS

Senin, 29 Januari 2024 - Hendaru Tri Hanggoro

MerahPutih.com - Era digital membawa anak-anak ke cara baru dalam belajar di sekolah. Mereka tak menulis pakai tangan di atas kertas lagi, melainkan di atas layar digital.

Namun, ternyata cara baru ini menurunkan kemampuan kognitif dan motorik anak-anak. Karena itulah, siswa sekolah dasar di California, AS, kini wajib kembali belajar menulis sambung (kursif) di atas kertas.

"Generasi anak-anak yang belajar menulis di layar kini sudah ketinggalan zaman. Mulai tahun ini, siswa sekolah dasar California diharuskan belajar tulisan tangan kursif, setelah keterampilan tersebut tidak lagi populer pada era komputer," ungkap reuters.com (28/1).

Kewajiban ini tertuang dalam Undang-Undang No. 446 yang disponsori oleh mantan guru sekolah dasar Sharon Quirk-Silva dan ditandatangani pada Oktober 2023.

Baca juga:

Menulis Ternyata Efektif Mengatasi Trauma Layaknya Terapi Biasa

Sasaran undang-undang ini adalah 2,6 juta warga California di kelas satu hingga enam, kira-kira berusia 6 hingga 12 tahun. Pelajaran menulis huruf sambung diberikan sesuai level.

"Para ahli mengatakan belajar kursif meningkatkan perkembangan kognitif, pemahaman membaca dan keterampilan motorik halus, serta manfaat lainnya," tambah reuters.com.

Beberapa pendidik juga merasakan manfaat dalam mengajar anak-anak membaca dokumen bersejarah dan surat keluarga dari generasi sebelumnya.

Di Sekolah Dasar Orangethorpe di Fullerton, beberapa anak mengeluh tentang kesulitannya menulis huruf sambung.

Namun, guru bernama Pamela Keller bersabar menghadapinya.

“Kami memberi tahu anak-anak itu, 'pelajaran ini akan membuat kalian lebih pintar, otak kalian bakal lebih moncer, dan membantu kalian naik ke tingkat berikutnya'," kata Keller.

Hasilnya, anak-anak menjadi lebih bersemangat.

“Saya menyukainya, karena saya merasa cara menulisnya lebih menarik, dan mempelajari huruf-huruf baru itu menyenangkan,” kata Sophie Guardia, siswa kelas empat berusia 9 tahun.

Bagaimana dengan siswa-siswa di Indonesia ya? Apakah masih harus belajar menulis sambung lagi? (dru)

Baca juga:

Baiknya Menulis List untuk Kesehatan Mental

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan