Kasus Munir Tak Kunjung Terungkap, Suciwati: Revolusi Mental Jokowi Omong Kosong
Selasa, 05 September 2017 -
MerahPutih.com - Istri aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Munir Said Thalib, Suciwati menilai, penegakkan hukum di Indonesia masih menjadi permainan negara. Dia pun mempertanyakan revolusi mental yang kerap digaungkan Presiden Joko Widodo.
"Kalau Jokowi ngomong revolusi mental, benar nggak sih revolusi mental itu terjadi? Buat saya itu tanda tanya besar," kata Suciwati dalam diskusi bertajuk Munir, Demokrasi, dan Perlindungan Pembela HAM di Universitas Atma Jaya, Jakarta, Selasa (5/9).
Suciwati menyayangkan, pasca reformasi masih banyak terjadi pelanggaran HAM. Terlebih, penyelesaian kasus-kasus HAM tak menjadi prioritas pemerintah. Tak heran, hingga kini kasus kematian suaminya tak kunjung terungkap.
Diketahui, rekomendasi tim pencari fakta (TPF) kasus kematian Munir yang tuntas pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga kini belum juga dilaksanakan. Pasalnya, dokumen TPF tersebut dinyatakan hilang oleh pemerintah.
Pada Oktober 2016, akhirnya Presiden Jokowi menginstruksikan Jaksa Agung M Prasetyo untuk mencari dokumen penting tersebut. Namun, hingga kini belum ada kejelasan.
"Apakah jaksa agungnya bekerja? Artinya apa jaksa agung nggak nurut dong sama presidennya," katanya.
"Revolusi mental yang dia teriakkan, kampanye penegakkan HAM dan hukum buat saya itu omong kosong, omong kosong. Banyak hal hari ini dibangun tapi kosong. Kalau ada lagu dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, tapi gak ada manusianya, hanya pulau-pulau saja," tandasnya. (Pon)
Baca berita terkait kasus Munir lainnya di: Istri Aktivis HAM Munir Nilai MA Gagal Koreksi Pemerintah