Kasus 'Gaza di Jakarta' Kian Memanas

Selasa, 30 Juni 2015 - Bahaudin Marcopolo

MerahPutih Megapolitan - Sengketa Pihak yayasan Pesantren islam Al-Futuwwah versus pengembang PT. FIM Jasa Eka Tama, kian memanas. Pasalnya, Pihak pengembang ngotot tetap memugar kawasan masjid Al-Futuwwah, yang terletak di jalan H. Tholib, Cipete Utara, Jakarta Selatan. Bahkan, pihak pengembang menuding jamaah masjid sebagai massa bayaran.

"Ada jamaah datang dan bercerita kepada saya, bahwa jamaah di bayar pihak yayasan untuk terus melawan pemugaran yayasan,"Ungkap Ketua yayasan Pesantren Islam Al-futuwwah, M. Sanwani Naim, kepada Merahputih. Com, selasa (30/6).

Menanggapi tudingan ini, Sanwani menegaskan perlawanan jamaah terhadap sikap arogan pihak pengembang yang menutup akses jalan menuju masjid tidaklah benar.

"Yayasan tidak pernah membayar siapapun untuk kasus ini. Ini murni kekecewaan jamaah terhadap arogansi pengembang", tegasnya.

Menurutnya pembangunan tembok yang menutup rapat akses jalan menuju masjid sudah mempersulit warga sekitar dalam menunaikan ibadah sholat. "Bayangkan saja warga yang biasanya mudah mengakses jalan, sekarang harus berputar mengelilingi tembok yang dibangun pengembang," ujarnya.

Justru, Sanwani menuding bahwa pihak pengembanglah yang membayar centeng untuk menghembuskan isu tersebut.

Sebelumnya diketahui, PT. FIM jasa Eka Tama sebagai pihak pengembang, Sejak 2013 telah memugar dan menutup sebagian jalan menuju masjid Al-futuwwah, sehingga untuk memasuki rumah ibadah tersebut sangat sulit. Bahkan, Jamaah harus melompati pagar agar dapat beribadah sholat di masjid.

Senator DKI Jakarta Fahira Idris sendiri mengaku geram dengan ulah pengembang yang melakukan blokade kepada jamaah yayasan Al Futuwwah. Kegeraman disampaikan Fahira melalui akun twitternya. Belakangan anggota DPD asal DKI Jakarta meminta maaf kepada pihak pengembang atas kicauannya.

Permintaan maaf Fahira Idris disampaikan pemilik PT FIM Jasa Ekatama, Ichsan Thalib. Ichsan menyampaikan keterangan tersebut dalam konferensi pers di kantornya, di Pejaten, Jakarta Selatan, Jumat petang (26/6). Menurutnya, senator asal Jakarta itu telah menyampaikan permintaan maaf karena "kicauannya" yang melukiskan kondisi warga seperti yang dialami warga Gaza, Palestina, akibat PT FIM Jasa Ekatama menutup akses jalan ke mesjid itu.

"Bu Fahira sudah minta maaf secara pribadi. Bu Fahira belum pernah ke lokasi dan ketemu Pak Sanwani," ungkap Ichsan kepada wartawan, mengklarifikasi "kicauannya" di Twitter. (fdi)

BACA JUGA: 

Ahok Desak Wali Kota Jaksel Segera Buka Akses Jalan Menuju Masjid Al Futuwwah 

Dipagari Kawat Berduri, Masjid Al-Futuwwah Seperti Gaza di Jakarta 

Kisah Masjid Al-Futuwwah, 'Gaza di Jakarta'

 

 

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan