Kasus COVID-19 di Singapura Meroket, Rumah Sakit Diminta Kurangi Bedah Elektif

Selasa, 21 Mei 2024 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Singapura mengalami lonjakan kasus COVID-19 dalam dua pekan terakhir. Gelombang kasus Covid-19 ini dikonfirmasi langsung oleh Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung.

"Menurut saya, gelombang ini akan mencapai puncaknya dalam dua hingga empat minggu ke depan, yang berarti antara pertengahan dan akhir Juni," ujar Ong seperti dikutip The Straight Times.

Kemenkes mengatakan perkiraan jumlah kasus COVID-19 pada minggu 5 Mei hingga 11 Mei meningkat menjadi 25.900 kasus, dibandingkan dengan 13.700 kasus pada minggu sebelumnya.

Baca juga:

Kemenkes Jelaskan Vaksin COVID-19 AstraZeneca Disebut Timbulkan Thrombocytopenia Syndrome

Rata-rata rawat inap harian COVID-19 naik menjadi sekitar 250 dari 181 pada minggu sebelumnya. Rata-rata kasus unit perawatan intensif (ICU) harian tetap rendah yaitu tiga kasus, dibandingkan dengan dua kasus pada minggu sebelumnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa untuk melindungi kapasitas tempat tidur rumah sakit dan sebagai tindakan pencegahan,

Untuk tindakan pencegahan, Kemenkes Singapura sudah meminta rumah sakit umum mengurangi kasus-kasus bedah elektif yang tidak mendesak. Pemerintah juga meminta memindahkan pasien yang sesuai ke fasilitas-fasilitas seperti fasilitas perawatan transisi atau pulang ke rumah dan menjalani perawatan di rumah.

Baca juga:

Indonesia Miliki Sisa Vaksin COVID-19 Sekitar 5,22 Juta Dosis

Bagi mereka yang punya risiko terkena penyakit parah, termasuk individu berusia 60 tahun ke atas, serta rentan secara medis dan penghuni fasilitas perawatan lansia, untuk menerima dosis tambahan vaksin COVID-19. Tambahan dosis ini diberikan jika mereka belum melakukannya dalam 12 bulan terakhir.

Ong mengatakan bahwa jika jumlah kasus COVID-19 meningkat dua kali lipat, Singapura akan memiliki 500 pasien dalam sistem perawatan kesehatannya, dan ini adalah jumlah yang dapat ditangani oleh Singapura. Namun, jika jumlah kasus berlipat ganda untuk kedua kalinya, akan ada 1.000 pasien.

“itu akan menjadi beban yang cukup besar pada sistem rumah sakit," katanya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan