Kasus Corona DKI Alami Penurunan, LBM Eijkman Puji PSBB Anies

Senin, 04 Mei 2020 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menilai keputusan Gubernur Anies Baswedan memperpanjang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sangat efektif. Sebab hasil analisnya kebijakan itu dapat mengurangi aktivitas masyakarat di luar rumah dimanah membantu menekan penularan COVID-19 di DKI.

Aturan itu juga, sambung Amin, ampuh menurunkan kasus positif penyakit dari kota Wuhan, Tiongkok itu di ibu kota.

Baca Juga:

Beda Dengan Nurhadi, IPW: Harun Masiku Sudah Lenyap Ditelan Bumi

"Tadi pagi kami menganalisis ulang data dari pembatasan sosial di DKI dengan laporan kasusnya. Kami menggunakan data makro dari Google yang bisa kita akses itu ternyata proporsi penduduk yang tinggal di rumah itu selama bulan April ini sudah mencapai 60%, dan kasusnya pun turun cepat," kata Amin Soebandrio saat diskusi melalui virtual di Jakarta, Minggu (3/5).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dipuji Kepala LBM Eijkman
Anies Baswedan saat meninjau proses pengemasan masker kain di gudang PD Pasar Jaya, Jakarta Industrial Estate (JIEP) Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (29/4).

Amin meminta agar Anies dapat mempertahankan persentase penurunan aktivitas masyakarat di luar rumah tersebut. Jangan sampai, capaian 60 persen ini justru malah melesat turun.

"Kalau perlu bisa ditingkatkan menjadi 70-80 persen sehingga benar-benar akan terus melandai turun nanti sebelum lebaran semoga bisa dan itu tidak mudah. Ini sangat tergantung dari pada masyarakatnyanya," jelas dia.

Menurut Amin, efektifitas penerapan PSBB di DKI ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang menerapkan hal serupa. Daerah lain yang menerapkan PSBB seperti Jawa Tengah capaiannya masih sekitar 40 persen sementara Jawa Timur ada sebanyak 50 persen masyakarat yang telah beraktivitas di rumah.

"Kita harapkan mereka meningkat 10 persen saja, itu sudah bagus. Yang kita lihat efek di DKI itu juga akan terjadi di beberapa wilayah lainnya," ungkapnya.

Amin berpendapat, PSBB mestinya diterapkan secara nasional. Tidak dilakukan secara parsial lantaran setiap daerah tentu berpotensi menjadi lokasi penyebaran COVID-19.

Baca Juga:

Pemprov DKI Sita Sebanyak 1.357 Miras di Jakarta Barat

"Sebelumnya kami berasumsi bahwa psbb itu akan diterapkan secara nasional dan kemudian ada testing massal yang cukup kita bisa jangkau tetapi ternyata tidak," katanya.

Amin meyakini, bahwa kasus corona ini akan segera berakhir. Namun hal itu sangat ditentukan oleh komitmen masyakarat dalam mencegah penularan. Semakin, patuh masyakarat untuk tidak beraktivitas di luar rumah, maka akan semakin cepat kasus COVID-19 ini selesai di Indonesia.(Asp)

Baca Juga:

Update COVID-19, Minggu (3/5): Pasien Positif 11.192 dan 1.876 Dinyatakan Sembuh

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan