Kasad: Semua Alutsista TNI-AD Miliki Teknologi Canggih
Jumat, 18 Mei 2018 -
Merahputih.com - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono menilai alat utama sistem pertahanan (Alutsista) yang dimiliki oleh TNI AD yang dirancang hingga 2019 telah memiliki teknologi yang canggih.
"Semuanya alutsista yang dimiliki telah memiliki teknologi yang canggih baik seperti tank dan senjata untuk Armed, Arhanud, Infanteri," kata Mulyono saat berkunjung ke Batalyon Infanteri 133 Yudha Sakti di Padang, Jumat (18/5).
Menurut Kasad, kecanggihan teknologi persenjataan tersebut memang jumlahnya belum mencukupi. Karena, target yang ingin dicapai adalah pada tahun 2024 seluruh persenjataan dan tank milik TNI AD telah memiliki teknologi yang canggih. Namun, Modernisasi alutsista ini sudah di jalankan dan targetnya nanti seluruh sistem pertahanan sudah baru dan memiliki teknologi terbaru pada 2024.
Alutsista-alutsista itu juga sejalan dengan kebutuhan dan tugas TNI AD dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan membantu pihak kepolisian dalam menjaga tindakan yang mengganggu keutuhan bangsa. Menurut dia dengan alutsista yang canggih tentu akan menambah keyakinan dan memperkuat TNI AD dalam menghadapi semua ancaman yang akan mengganggu kedaulatan bangsa.
Oleh sebab itu ia meminta perajurit TNI selalu berlatih memperbaiki kemampuan mereka dalam malekasanakan tugas-tugas mereka dengan baik. Negara telah memberikan tiga kebutuhan kepada prajurit yakni mempersenjatai, melatih dan menjamin kesejahteraan mereka dengan baik, sehingga dalam menjalankan tugas seluruh prajurit diharapkan selalu profesional.

"Angkatan darat merupakan institusi yang dipercaya oleh rakyat, NKRI tetap utuh karena TNI AD masih tegak berdiri. Apapun pangkat dan jabatanmu, sekecil apapun pangkatmu tugas kalian sangat mulia," katanya dikutip Antara.
Di lain sisi, Kasad menambahkan Panglima TNI selalu berpesan agar prajurit TNI menjaga soliditas dengan pihak kepolisian. "Jangan lagi ada bentrok, perbedaan," ujarnya.
Apabila ada masalah, harus diselesaikan dengan cara yang baik dan dalam waktu yang cepat. "Panglima TNI berpesan soliditas TNI-Polri adalah harga mati, ini yang harus ditekankan kepada seluruh prajurit semua dalam menjaga keutuhan bangsa," kata dia.
Terbaru, TNI-AD kedatangan delapan alutsista berupa helikopter Apache AH 64E. Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memimpin langsung upacara serah terima yang dilaksanakan di Pangkalan Udara TNI Angkatan Darat (Lanumad) Ahmad Yani Semarang. “Apache AH 64E merupakan heli berteknologi paling canggih saat ini,” kata Ryamizard.
Menurut Ryamizard, keberadaan heli di bawah TNI AD itu dapat memperkuat terpeliharanya kedaulatan NKRI, khususnya di wilayah darat. Menhan juga meminta agar heli itu dijaga agar masa pakainya bisa seoptimal mungkin. “Pelajari penggunaan heli agar tidak ada kekeliruan yang tidak perlu,” tandas mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di era Presiden Megawati Soekarnoputri itu.
Wakil Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Erin Mckee mengatakan pembelian heli Apache itu sebagai bentuk kemitraan strategis antara Amerika Serikat dan Indonesia. AS mengharapkan tambahan delapan heli yang harganya mencapai 41 juta dollar per unit itu, bisa memenuhi kebutuhan Indonesia dalam meningkatkan dan memodernisasi militernya.
McKee menegaskan AS sangat bangga dapat mendukung modernisasi alutsista TNI Indonesia. Pemerintah AS juga berharap kerja sama di bidang pertahanan ini dapat berkelanjutan. "Kami berharap pengadaan Apache oleh Angkatan Bersenjata Indonesia, dapat mendukung komitmen kedua negara untuk mewujudkan stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan," tandas dia. (*)