Kapolri: Ketidakakuratan DPT Akar Konflik Pilkada Serentak
Kamis, 12 November 2015 -
MerahPutih Politik - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Badrodin Haiti menyebutkan ada sembilan akar masalah yang berpotensi menimbulkan konflik dalam penyelenggaraan Pilkada Serentak 2015 yang akan dilangsungkan 9 Desember mendatang tersebut. Oleh sebab itu, ada upaya dari Polri untuk menjaga keamanan selama pesta demokrasi itu berlangsung.
"Tugas pokok Polri ada tiga, pertama wujudkan kamtibmas (keamanan ketertiban masyarakat) yang kondusif sehingga pemilu lancar, masyarakat dapat melaksanakan hak pilih dengan aman dan demokratis. Kedua menjaga keamanan, dan ketiga melakukan penegakan hukum," ujar Badrodin Haiti dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Persiapan Pilkada Serentak 2015 yang dihadiri Presiden Jokowi, di Eco Park Ancol, Jakarta Utara, Kamis (12/11).
Untuk itu, kata Badrodin, sembilan hal tersebut dimulai dari masalah sinkronisasi daftar pemilih tetap (DPT) yang merupakan sumber potensi konflik dari waktu ke waktu. Misalnya, terjadi ketidakakuratan data, sehingga ada pemilih yang tidak terakomodasi.
"Hal selanjutnya adalah politisasi birokrasi. Masalah bisa timbul jika aparatur sipil negara terlibat bersama petahana yang maju dalam pilkada," paparnya.
Jenderal bintang empat ini pun menuturkan, manipulasi suara bisa saja terjadi, baik pada tingkat TPS, PPA, atau PPK. Oleh karena itu, manipulasi suara ini biasanya terjadi pada daerah yang secara geografis sulit dijangkau.
"Berbagai hal lainnya adalah, provokasi politik, perseteruan antar calon, kompleksitas regulasi, dan yang terakhir adalah politik uang yang bisa dikenakan sanksi pidana umum," tutupnya. (gms)
Baca Juga: