Kabar Gembira! PPIH Saudi Upayakan Penyatuan Pasangan Jemaah Haji Indonesia di Hotel Makkah

Senin, 19 Mei 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah mencapai kesepakatan penting dengan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi serta pihak Syarikah terkait penempatan akomodasi di Makkah.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, pasangan jemaah haji yang sebelumnya terpisah penempatannya dapat kembali disatukan dalam satu kamar hotel di Makkah, meskipun mereka berada di bawah pengelolaan syarikah yang berbeda.

Ketua PPIH Arab Saudi, Muchlis M Hanafi menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan jemaah akibat implementasi kebijakan layanan berbasis syarikah.

Baca juga:

3 Kriteria Jemaah yang Layak Mendapat Badal Haji

Sebagai respons cepat, PPIH aktif berkoordinasi dengan Kementerian Haji Saudi dan pihak Syarikah untuk mencari solusi terbaik, yaitu menyatukan kembali pasangan jemaah yang terpisah dalam satu hotel, tanpa memandang perbedaan syarikah.

"Melalui komunikasi intensif dan berkelanjutan antara kami, Kementerian Haji Arab Saudi, dan Syarikah sebagai penyedia layanan, kami akhirnya mencapai kesepakatan bahwa jemaah yang terpisah dari pasangannya dapat digabungkan kembali dalam satu hotel, meskipun di bawah syarikah yang berbeda," ungkap Muchlis M Hanafi.

Muchlis menjelaskan bahwa penggabungan ini juga telah disetujui oleh seluruh pihak syarikah. Mereka berkomitmen untuk memfasilitasi jemaah dan akan mengatur ulang penempatan jemaah yang terpisah di hotel masing-masing.

"Penggabungan ini didasari oleh nilai kemanusiaan dan kepedulian kita bersama, baik PPIH Arab Saudi, Syarikah, maupun Kementerian Haji Arab Saudi," tambahnya.

Menindaklanjuti kesepakatan ini, Muchlis menginstruksikan Ketua Kloter untuk segera mendata pasangan jemaah yang terpisah beserta jenis syarikahnya dalam waktu 1x24 jam setelah kedatangan di Makkah. Beliau juga mengimbau jemaah yang sudah bersama pasangannya namun belum melaporkan, untuk segera memberitahukan kepada Ketua Kloter demi kelancaran pergerakan jemaah saat puncak ibadah haji di Armuzna.

"Kami juga telah menugaskan Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah untuk menunjuk penanggung jawab khusus dalam proses penggabungan pasangan yang terpisah ini," lanjutnya.

Baca juga:

Virus Mers Corona Mengancam lewat Hewan, Jemaah Haji Indonesia Dilarang Dekat-Dekat dan Minum Susu Unta

Muchlis menekankan bahwa ibadah haji bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual. Oleh karena itu, kenyamanan batin jemaah menjadi prioritas utama dalam pelayanan.

Beliau menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Kerajaan Arab Saudi atas respons positif terhadap permintaan penggabungan jemaah haji yang terpisah dengan pasangannya. "Kami menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada pemerintah Arab Saudi yang telah memperhatikan kenyamanan jemaah haji Indonesia sebagai kelompok jemaah terbesar di dunia. Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas layanan bagi jemaah haji," pungkasnya.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan