Jumlah Orang Korsel Menikah dengan Warga Asing Meningkat, Jomlo Lokal Kurang Laku?
Jumat, 08 November 2024 -
MerahPutih.com - Jumlah pernikahan antara warga Korea Selatan dan pasangan asing naik 17,2 persen pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Data terbaru ini dikeluarkan pada Kamis (7/11).
Jumlah pernikahan multikultural mencapai 20.431 tahun lalu, naik dari 17.428 kasus tahun sebelumnya, menurut data Statistik Korea, demikian seperti dilansir The Korea Times. Ini menandai peningkatan kedua dalam setahun.
Jumlah perkawinan internasional menurun tajam menjadi 16.177 kasus pada tahun 2020 dari 24.721 pada tahun sebelumnya dan merosot lebih jauh lagi menjadi 13.926 pada tahun 2021 karena pandemi COVID-19 sebelum bangkit kembali pada tahun 2022.
Dari total pernikahan di Korea tahun lalu, pernikahan multikultural mencapai 10,6 persen, naik dari 9,5 persen pada tahun sebelumnya.
Baca juga:
Seoul Siapkan Dana Subsidi Rp 76 Triliun Biar Warga Mau Nikah dan Punya Anak
Pasangan yang terdiri dari pria Korea dan perempuan asing menyumbang 69,8 persen dari semua pernikahan multikultural di sini.
Perempuan Vietnam menempati porsi terbesar dari semua istri asing, yakni sebesar 27,9 persen, diikuti oleh perempuan Tiongkok sebesar 17,4 persen, dan perempuan Thailand sebesar 9,9 persen.
Dari suami asing, mereka yang berasal dari Tiongkok dan Amerika Serikat masing-masing berjumlah 6,9 persen, diikuti oleh Vietnam dengan 3,9 persen, dan Kanada dengan 1,4 persen. Rata-rata, mempelai pria dalam pernikahan multikultural berusia 37,2 tahun dan mempelai perempuan berusia 29,5 tahun.
Meski begitu, jumlah perceraian di antara pasangan multikultural naik 3,9 persen secara tahunan menjadi 8.158 pada tahun 2023, peningkatan pertama dalam 13 tahun.
Baca juga:
Hotel hingga Gym di Korea Selatan Terapkan Kebijakan 'No Tattoo Zone', Diskriminasi Pemiliki Tato?
Jumlah bayi yang lahir dari pasangan menikah multikultural turun 3 persen dibandingkan tahun lalu menjadi 12.150.
Namun, proporsi mereka dari total bayi baru lahir di Korea naik 0,3 poin persentase menjadi 5,3 persen di tengah tingkat kelahiran yang sangat rendah di negara tersebut. (ikh)