Jokowi Tuntut Inovasi Sosialisasi Pancasila yang Lebih Kekinian
Sabtu, 01 Juni 2024 -
MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta sosialisasi Pancasila dilakukan dengan cara-cara kekinian agar mudah dipahami masyarakat Indonesia saat ini yang didominasi generasi Y atau millenial, generasi Z, dan generasi alpha.
“Kini demografi Indonesia didominasi oleh generasi Y—generasi millenial, generasi Z—gen Z, dan generasi alpha. Oleh karena itu, cara kita menyosialisasikan Pancasila juga harus dengan cara-cara mereka, dengan cara dan praktik-praktik, teladan yang nyata dan menggunakan serta mengembangkan budaya Indonesia,” kata Jokowi, saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2024 di Dumai, Riau, Sabtu (1/6)
Kepala Negara menekankan nilai-nilai Pancasila harus diaktualisasikan dan diwariskan dalam kebijakan-kebijakan nyata yang jelas hasilnya dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat, sekaligus menjadikan Indonesia berwibawa di mata dunia.
Jokowi mencontohkan peran Indonesia dalam politik internasional juga semakin kokoh, di mana Indonesia telah berhasil menjadi pemimpin G20, Ketua ASEAN yang sukses dan terus akan berkontribusi pada dunia, termasuk melalui penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi World Water Forum (WWF) yang baru saja diselenggarakan.
Baca juga:
Megawati Jadikan Pancasila Rujukan Atasi Ketidakadilan Struktur Dunia
Tak hanya itu, Jokowi menambahkan Indonesia juga ikut terus berupaya dalam gerakan dunia menuju ekonomi hijau. Pilihan tersebut diambil karena Indonesia memiliki kekuatan besar dan daya saing tinggi dalam ekonomi hijau.
“Kita punya hampir semua jenis energi hijau mulai dari energi panas bumi, energi surya, energi air, energi angin, dan energi ombak. Kita juga punya hasil kebun yang bisa diolah menjadi biodiesel, bioethanol dan bioavtur," ujarnya, dikutip dari Antara.
Oleh karenanya, Jokowi menekankan transisi energi harus dilanjutkan secara bertahap, tetapi bukan berarti lambat. Dia menginstruksikan Pertamina dan PLN untuk terus mengembangkan energi hijau yang meningkatkan nilai tambah.
"Kekuatan energi hijau ini akan mengundang pembiayaan ekonomi hijau, menghasilkan pangan hijau dan membuka peluang-peluang bagi green jobs yang menyejahterakan dan sekaligus berkelanjutan,” tandas orang nomor satu di Pemerintahan Indonesia itu. (*)