Jokowi Hadiri Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama di Kaltim

Senin, 31 Januari 2022 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Presiden Joko Widodo bertolak menuju Kalimantan Timur, untuk melakukan kunjungan kerja di antaranya dengan agenda untuk menghadiri acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah Ke-96 NU.

Presiden yang mengenakan setelan jas dan peci, serta sarung bermotif hijau merah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Senin pagi, sebagaimana keterangan resmi dari Biro Pers Sekretariat Presiden.

Baca Juga:

Wapres Ma'ruf Hingga Istri Gus Dur Masuk Susunan Pengurus Baru PBNU

Setibanya di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Presiden akan langsung menuju Balikpapan Sport and Convention Center untuk menghadiri acara Pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022-2027 dan Harlah Ke-96 NU.

Selepas acara tersebut, Presiden berencana bergerak menuju Pasar Sepinggan, Kecamatan Sepinggan, Kota Balikpapan untuk menyerahkan bantuan langsung tunai bagi para pedagang.

Kepala Negara kemudian diagendakan untuk memimpin rapat terbatas evaluasi pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara virtual dari Kota Balikpapan sebelum lepas landas kembali ke Jakarta.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memaknai nama Kota Nusantara sebagai NU, santri, pemerintah dan rakyat.

Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (tengah) saat Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU), di Universitas Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.)
Ketua Umum PBNU terpilih Yahya Cholil Staquf (tengah) saat Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU), di Universitas Lampung, Lampung, Jumat (24/12/2021). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.)

"Nusantara diartikan sebagai NU, santri, pemerintah dan rakyat," kata Gus Yahya dalam istighotsah dan pencanangan Kantor PBNU di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu.

Gus Yahya mengatakan saat ada rencana pemindahan ibu kota, banyak daerah yang mengusulkan diri untuk menjadi calon ibu kota negara.

"Masyarakat Sepaku tidak pernah berpikir menjadi ibu kota negara," ujar Gus Yahya dalam keterangannya, Minggu.

Gus Yahya menegaskan, dipilihnya Penajam Paser Utara sebagai ibu kota negara (IKN) merupakan berkah dari iman dan amal saleh yang dilakukan selama ini. (Knu)

Baca Juga:

Gus Ipul Resmi Jadi Sekjen PBNU

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan