Jelang Perayaan Malam Natal, Polisi Semprotkan Disinfektan di Gereja GPIB Immanuel
Kamis, 24 Desember 2020 -
MerahPutih.com - Polisi melakukan penyisiran dan penyemprotan disinfektan sejumlah gereja di Jakarta, jelang perayaan malam Natal.
Langkah Direktorat Samapta Polda Metro Jaya ini dilakukan untuk memastikan gereja steril dari virus maupun benda yang mengancam lainnya.
Kapolsek Gambir Kompol Kade Budiyarta menuturkan, yang menjadi fokus penyemprotan adalah Gereja Immanuel, Jakarta Pusat. Melibatkan 10 personel gabungan berpakaian alat pelindung diri.
Baca Juga:
Jelang Natal, Polresta Surakarta Sterilisasi Belasan Gereja dan Larang Jemaat Bawa Tas
"Kami melakukan penyemprotan disinfektan untuk memastikan gereja bersih dan aman dipakai ibadah," kata Budiyarta kepada Merahputih.com di Gereja GPIB Immanuel, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Kamis (24/12).
Budi melanjutkan, selain melakukan penyemprotan, pihaknya juga fokus menjaga gereja berusia seratusan tahun itu saat perayaan Natal.
"Ada 59 personel TNI dan Polri yang melakukan penjagaan," jelas Budiyarta.

Kegiatan serupa juga berlangsung di gereja lain.
Polda Metro Jaya melakukan penjagaan terhadap 316 gereja di DKI Jakarta selama Natal dan tahun baru. Total ada 1.558 personel yang dikerahkan.
"(Penjagaan) gereja 1.558 (personel) atensi 316 (gereja)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Yusri mengatakan, 1.558 personel tersebut ditempatkan di 316 gereja untuk memastikan ibadat Natal tetap aman.
Sementara itu, total ada ada 8.179 personel gabungan yang diterjunkan dalam pengamanan Natal dan tahun baru.
"Personel pengamanan Operasi Lilin Jaya 2020 sebanyak 8.179, terdiri atas TNI 600, Polri 7.054, pemda 525," jelasnya.
Baca Juga:
Kendarai Sepeda Motor, Gubernur Khofifah Pimpin Rombongan Forkopimda Pantau Gereja
Yusri menyampaikan, di pos pelayanan nanti ada poliklinik dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya, dan akan mengeluarkan surat yang dapat dipakai untuk perjalanan.
Menurut Yusri, petugas yang melakukan rapid test akan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, dan tersedia ambulans untuk membawa orang yang reaktif dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Menyoal apakah ada kuota berapa orang yang bisa melaksanakan rapid test, Yusri belum memastikannya. Namun, akan diupayakan semaksimal mungkin. (Knu)
Baca Juga:
Perayaan Natal, 16 Gereja di Solo Jadi Prioritas Pengamanan Polisi