Jawa Tengah Alami Cuaca Ekstrem 10-12 Januari, BMKG Minta Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Jumat, 10 Januari 2025 -
MERAHPUTIH.COM - WILAYAH Jawa Tengah diperkirakan mengalami cuaca ekstrem pada 10-12 Januari. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jateng
"Potensi cuaca ekstrem ini dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya dampak tidak langsung dari bibit siklon 97S yang terpantau di Samudra Hindia, selatan Banten," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, seperti dilansir ANTARA, Jumat (10/1).
Tunggul mengatakan sejumlah wilayah Jateng yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada Jumat (10/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Semarang, Brebes, Kota Surakarta, Kota Salatiga, dan sekitarnya.
Sementara itu, pada Sabtu (11/1), cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Wonogiri, Sragen, Grobogan, Kudus, Demak, Pati, Blora, Rembang, Kabupaten/Kota Semarang, Temanggung, Salatiga, Kendal, Batang, Kota/Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
Baca juga:
Selanjutnya, wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem pada Minggu (12/1) meliputi Kabupaten Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Wonogiri, Karanganyar, Sukoharjo, Surakarta, Sragen, Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, Pati, Blora, Rembang, Temanggung, Salatiga, Kabupaten/Kota Semarang, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
"Terkait dengan hal itu, kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem pada 10-12 Januari yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi," kata Teguh.(*)
Baca juga: