Jatuh Bangun Paul van Doren demi Vans
Senin, 10 Mei 2021 -
PAUL van Doren tidak pernah menyangka namanya akan berada di jajaran teratas yang memainkan peranan penting bagi industri fesyen. Berawal dari sebuah pabrik yang sangat sederhana di Jalan 704E Broadway, Anaheim, California, yang hanya menghasilkan 12 pasang sepatu di hari pertama penjualannya, kini Vans menjelma menjadi perusahaan raksasa yang produknya diburu banyak orang.
Ketika pertama kali dibuka, toko yang diberi nama The Van Doren Rubber Company itu memiliki konsep penjualan semua sepatu langsung dibuat toko. Koleksi pertama mereka yakni The Vans #44 atau Vans Authentic.
BACA JUGA:
Sejak awal, Vans sudah mendeklarasikan diri sebagai brand sepatu yang biasa dipakai para skater profesional. Apalagi kemunculan koleksi pertama Vans tidak jauh dari boomingnya skateboard yakni sekitar 1970an. Bisa dikatakan bahwa mereka yang suka skateboard otomatis juga suka Vans.

Mereka bahkan memproduksi koleksi sepatu yang didesain oleh dua legenda skateboard dunia, Tony Alva dan Stacy Peralta. Koleksi tersebut dinamakan Vans #95 atau yang kini dikenal sebagai Vans Era, yang dirancang pada tahun 1975.
Seolah tidak cukup dengan pencapaiannya, Vans terus melakukan inovasi. Mereka ingin dikenal sebagai sepatu untuk olahraga ekstrem.
Vans mulai memproduksi banyak desain sepatu untuk gulat, baseball, hingga breakdance.

Sayangnya, strategi tersebut justru tidak sesuai harapan. Jumlah produksi sepatu yang banyak, enggak sebanding dengan penjualan yang dihasilkan.
Vans memiliki banyak utang karena dana besar yang digunakan untuk promosi tidak lantas membuat produk tersebut laku di pasaran. Akhirnya, pada 1983, Vans dinyatakan bangkrut.
Pengalaman buruk itu rupanya membuat Vans banyak belajar. Untuk memulihkan kondisi ekonominya, Van Doren dan teman-temannya. kembali membuat dan menjual sepatu di jalan. Enggak lupa, mereka juga kembali menyasar para skateboarder sebagai target utama.(Avia)