Jangan Terlalu Keras Pada Calon Menantu

Selasa, 24 Desember 2019 - P Suryo R

BICARA hubungan antara calon mertua (camer) dengan calon menantu (camen) memang tidak ada habisnya. Menyatukan kamu dan pasangan saja sudah sangat rumit. Apalagi harus beradaptasi dengan karakter orangtua beserta keluarga besar. Kamu dan pasangan memang harus bekerja keras dalam hal ini untuk membangun hubungan yang sehat. Tetapi seringkali camer terlalu keras kepada camennya. Belum lagi nilai-nilai yang berbeda-beda di tiap keluarga.

Melansir dari gransnet.com, hubungan antara camer dan camen memang ajaib. Ada banyak tips dan trik yang digunakan keduanya untuk saling beradaptasi. Tetapi saling membicarakan di belakang atau langsung blak-blakan mengungkapkan kebencian sering terjadi. Dua hal ini sama-sama berpotensi merusak tali silaturahmi. Inilah alasan kenapa kamu sebaiknya tidak bersikap terlalu keras terhadap camenmu.

Baca Juga:

Tanda-Tanda Kamu Mengencani si Narsisistik

1. Menjadi anak

menantu
Secara hukum menantua juga dianggap sebagai anak. (Foto: (Foto: Pixabay/Free-Photos))

Camen pada akhirnya akan menjadi anakmu juga walaupun hanya sebatas hukum. Pastinya kamu tidak boleh membedakan perlakuan terhadap menantu dan anakmu. Karena hal ini akan berdampak pada hubunganmu dengan anak sendiri. Jika ia Ia akan merasakan ketidakadilan maka ia lebih memilih menjauh dari keluarga.


2. Gantikan peran

menantu
Menantu yang akan menggantikan peran ayah dan ibu si anak. (Foto: Pexels/Rosie Ann)


Secara tidak langsung camen kelak menggantikan peranmu sebagai orangtua. Dia lah yang akan memenuhi segala kebutuhan anak baik secara finansial maupun kasih sayang. Kamu hanya akan menoreh luka di hatinya jika sejak awal sudah bersikap keras. Bisa jadi camen malah menyimpan dendam yang akan dilampiaskan kepada anakmu saat sudah berumah tangga.


3. Usaha

menantu
Biarkan anak dan menantu membuat keputusan sendiri. (Pexels/Pixabay)

Jangan ikut campur pada setiap keputusan yang mereka ambil. Kamu juga tidak boleh mempengaruhi pikiran anak. Dia lah yang berhak menentukan sendiri bagaimana kelak menjalani kehidupan pernikahan. Kamu tetap boleh memberikan nasihat asal tidak menjadi api dalam hubungan anak sendiri. (mar)


Baca Juga:

Deretan Tanggal Cantik Untuk Menikah atau Jadian di Tahun 2020

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan