Jakarta Targetkan Masuk 50 Kota Global 2030, Gubernur Pramono Ungkap Langkah Konkret di Berlin
1 jam, 16 menit lalu -
MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, hadir sebagai pembicara utama pada pembukaan AsiaBerlin Summit 2025 di Rotes Rathaus, Berlin, Jerman, Senin (24/11).
Forum tahunan tersebut mempertemukan pemimpin kota, investor, pembuat kebijakan, serta ekosistem teknologi dari Eropa dan Asia untuk memperkuat kolaborasi inovasi global.
Kehadiran Gubernur Pramono sekaligus menandai momentum diplomatik penting dalam peringatan 31 tahun kemitraan Sister City Jakarta–Berlin yang telah terjalin sejak 1994.
Dalam sambutannya, Pramono menekankan visi besar Jakarta dalam dekade transformasi. Pemerintahannya bersama Wakil Gubernur Rano Karno menargetkan Jakarta masuk daftar 50 kota global terdepan pada tahun 2030.
"Transformasi tidak bisa dilakukan sendirian. Kami membutuhkan kemitraan global, dan Berlin adalah mitra strategis dalam perjalanan ini," ujarnya di hadapan delegasi internasional.
Baca juga:
Ia kemudian memaparkan tiga prioritas pembaruan kota: peningkatan kualitas transportasi publik, penguatan kebijakan transisi energi, dan pembangunan ruang terbuka hijau.
Pramono menyebut rencana perluasan jaringan Transjabodetabek ke tujuh daerah penyangga, peningkatan penggunaan bus listrik dari 420 unit menjadi 10.047 unit pada 2030, serta pembangunan 300 ruang terbuka hijau (RTH) baru sebagai langkah konkret yang sedang dijalankan.
"Kami sedang membangun kota yang lebih hijau, lebih bersih, dan lebih manusiawi—bukan hanya modern secara infrastruktur, tetapi juga berkelanjutan," tegasnya.
Baca juga:
Satgas Jaga Jakarta Resmi Dibentuk, Pramono Anung: Kerja Bersama Jaga Ibu Kota
Pramono juga menekankan bahwa Jakarta bukan hanya konsumen teknologi global, tetapi produsen ide, talenta, dan inovasi dari Asia Tenggara.
Politikus PDI Perjuangan tersebut menyampaikan ajakan kolaborasi untuk memperkuat hubungan kedua kota. Menurutnya, Jakarta dan Berlin menghadapi tantangan yang sama seperti mobilitas, perubahan iklim, pertumbuhan penduduk, dan kesenjangan.
"Daripada berjalan sendiri, kita dapat menjadi contoh bahwa kota-kota dunia bisa bekerja bersama untuk mencari solusi, bukan sekadar kompetisi. Saya mengundang Berlin untuk hadir di Jakarta dan membangun masa depan bersama," tuturnya. (Asp)