Jabar Bakal Dilanda Hujan Lebat Dalam Satu Pekan Mendatang, Warga Diminta Waspada
Selasa, 09 Desember 2025 -
MerahPutih.com - Sejumlah fenomena atmosfer masih memicu peningkatan pertumbuhan awan konvektif di wilayah Jawa Barat (Jabar) dalam beberapa hari ke depan.
Dengan kondisi itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung memprakirakan sebagian besar wilayah Jawa Barat (Jabar) berpotensi mengalami hujan lebat sepanjang sepekan ke depan.
"Gelombang atmosfer tipe Rossby masih aktif di wilayah Jawa Barat. Selain itu sirkulasi siklonik di Sumatera bagian selatan memicu belokan angin dan pertemuan angin (konvergensi) di beberapa wilayah Jabar,” Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu.
Kondisi labilitas atmosfer yang berada pada kategori labil ringan hingga kuat juga turut mengindikasikan adanya peluang pertumbuhan awan konvektif pemicu cuaca ekstrem.
Baca juga:
Bibit Siklon Baru Terdeteksi di Samudra Hindia Dekat Lampung, Bisa Picu Cuaca Ekstrem dan Pasang
"Kelembapan udara juga diperkirakan masih relatif tinggi pada lapisan 850-500 mb, yaitu berkisar antara 50-95 persen, didukung oleh suhu muka laut di perairan selatan Jawa yang relatif hangat,” katanya.
Berdasarkan hasil analisis model cuaca global hingga lokal dan data observasi, lanjut dia, BMKG menyimpulkan potensi hujan lebat dan angin kencang dapat terjadi dalam durasi singkat pada sejumlah wilayah Jabar.
BMKG mengeluarkan beberapa rekomendasi kepada masyarakat dan pemerintah daerah (pemda) terkait potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada dan memperbarui informasi cuaca resmi dari BMKG. Pahami potensi bencana di lingkungan sekitar dan segera lakukan langkah pengurangan risiko,” katanya.
Ia mengatakan, dalam menghadapi masa peralihan musim kemarau ke musim hujan tahun ini masyarakat diminta mewaspadai potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin kencang, dan kilat, yang mungkin terjadi secara tiba-tiba.
“Masyarakat diharapkan mengenali potensi bencana di lingkungannya dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan," katanya.