Iqbaal Ramadhan Merindukan Tahu Isi di ‘Negeri Kangguru’
Sabtu, 09 April 2022 -
BULAN Ramadan jadi momen tepat untuk lebih dekat dengan keluarga. Namun, bagi mereka yang tengah merantau, entah untuk studi ataupun pekerjaan, menahan kerinduan menjadi sebuah fakta yang harus dihdapi. Hal itulah yang tengah dirasakan musisi dan aktor Iqbaal Ramadhan.
Aktor yang tengah menjalani studi di Melbourne, Australia, ini mengaku menjalani Ramadan jauh dari rumah menerbitkan kerinduan akan suasana kebersamaan. “Aku paling kangen berbuka bersama keluargaatau teman-teman,” ujarnya saat menghadiri acara virtual Share More Kindness with The Body Shop Green Ramadan, Jumat (8/4).
BACA JUGA:
Tak seperti di Indonesia yang warganya mayoritas muslim, di ‘Negeri Kangguru’, Iqbaal merasakan bagaimana menjadi minoritas. “Di sini kan tidak semua orang berpuasa. Jadi suasana Ramadan tak berasa di sini,” katanya.
Selain kangen suasana Ramadan di Tanah Air, Iqbaal mengaku amat merindukan takjil khas Indonesia. “Gorengan, kayak tahu isi jeletot atau kolak itu sih. Dulu suka take it for granted aja gitu,” ujarnya.
Iqbaal mengaatakan kerinduan akan rumah dan suasana Ramadan untungnya bisa ia alihkan dengan menjalani berbagai aktivitas positif. Tak seperti di Tanah Air yang padat kegiatan kemanusiaan yang bermanfaat di bulan puasa, di ‘Negeri Kangguru’, Iqbaal harus lebih kreatif mencari cara untuk bisa berbuat baik untuk lingkungan. Ia menyebut salah satu caranya ialah dengan menerapkan gaya hidup hijau. “Aku mulai dari hal-hal simpel di sekitar saja. Belanja kebutuhan makanan di local market, bawa tote bag sebagai ganti tas plastik, hingga selalu membawa botol minum,” ujarnya.
Selama Ramadan kali ini, Iqbaal juga disibukkan dengan kegiatan perkuliahan. Ia mengamini hal itu justru menjadi pengalih dari kerinduan akan kampung halamanan. “Biar enggak kepikiran terus, ngecek jam melulu, aku menyibukkan diri dengan kuliah, tugas, serta pekerjaan. Ini lumayan jadi distraksi,” katanya.
“Tahun ini, aku harus kembali ke Melbourne untuk kuliah sehingga jauh dari keluarga dan sahabat. Dari awal aku sudah tahu nih, kecil kemungkinan untuk bisa pulang ke Indonesia untuk merayakan hari raya,” ujarnya. Meski demikian, ia tetap berusaha menjalin silaturahim dengan keluarga dan teman di Tanah Air. Menurutnya, meski berada jauh dari orang-orang yang dicintai, tidak bisa bertemu langsung di Ramadan ataupu hari raya nanti, itu tak berarti ekspresi cinta dan perhatian harus berhenti begitu saja.
“Aku meyakini bahwa berbagi kebaikan dan kebahagiaan tak terhalang jarak dan waktu,” tutupnya.(dwi)