Investasi Bisnis Asia Pada Cloud akan Meningkat di 2023

Kamis, 16 Maret 2023 - Ikhsan Aryo Digdo

PERTIMBANGAN akan keamanan, dukungan lokal, dan harga terus mendorong adopsi cloud publik. Sebanyak 94 persen pengguna layanan cloud di Indonesia berharap dapat meningkatkan investasi mereka dalam teknologi cloud pada 2023, sementara 92 persen bisnis lainnya di Indonesia merencanakan migrasi cloud sepenuhnya dalam dua tahun.

Hal ini tercatat dalam laporan survei terbaru berjudul The Next-Generation Cloud Strategy in Asia yang diprakarsai oleh Alibaba Cloud, tulang punggung teknologi digital dan inteligensi milik Alibaba Group. Di seluruh pasar Asia yang disurvei, 84 persen pengguna layanan cloud yang ada mengharapkan untuk meningkatkan investasi mereka dalam teknologi cloud pada 2023, sementara lebih dari empat dari lima (84 persen) merencanakan migrasi cloud sepenuhnya dalam dua tahun.

Baca Juga:

Investasi yang meningkat dalam cloud

Investasi pada teknologi cloud semakin meningkat setelah pandemi kondusif. (Foto: Unsplash/Caspar Camille Rubin)

Investasi pada teknologi cloud semakin meningkat setelah pandemi kondusif. Banyak perusahaan memindahkan data bisnis mereka secara daring agar lebih efisien dan mengurangi beban kerja. Bisnis-bisnis di Asia yang menggunakan layanan cloud memutuskan meningkatkan investasi mereka pada teknologi ini agar lebih baik.

Peningkatan tersebut kemungkinan besar akan datang dari Thailand (95 persen), Indonesia (94 persen), Filipina (91 persen), Hong Kong Daerah Administratif Khusus (S.A.R.) (83 persen), dan Singapura (83 persen). Sedangkan persentase lebih besar dari bisnis yang disurvei di Jepang dan Korea Selatan menunjukkan bahwa mereka akan mempertahankan tingkat investasi mereka pada saat ini.

Di antara industri utama, sektor game diperkirakan akan mengalami peningkatan paling tajam dalam investasi cloud, diikuti oleh sektor Media & Telekomunikasi, Internet & Teknologi, serta Layanan Keuangan.

Baca Juga:

Strategi Mempersiapkan Bisnis di 2023

Dalam hal prioritas investasi, sebagian besar bisnis di Asia akan berfokus pada analitik data & AI (53 persen), komputasi awan (52 persen), dan otomatisasi (46 persen). Di Indonesia, fokus investasi terdapat pada analitik data dan AI (62 persen) serta komputasi awan (62 persen), diikuti oleh otomatisasi (58 persen), dan metaverse (51 persen).

“Adopsi cloud telah menjadi prasyarat bagi kesuksesan bisnis dan semakin banyak pelanggan kami yang mengadopsi strategi cloud yang beragam untuk mendorong pertumbuhan bisnis di era digital," kata Vice President of Alibaba Group and President of International Business for Alibaba Cloud Intelligence Selina Yuan dalam berita pers yang diterima merahputih.com, Kamis (16/3).

Alibaba Cloud menunjuk firma riset pasar global NielsenIQ untuk membantu melakukan survei. Tujuannya untuk lebih memahami keadaan penerapan strategi cloud yang berlaku – baik itu cloud privat, publik, maupun hybrid – di seluruh Asia.

Tren Cloud yang meningkat di Indonesia

Tren cloud meningkat di Indonesia. (Foto: freepik/rawpixel.com)

Meskipun Indonesia masih dalam masa pertumbuhan pasar cloud computing, namun hal ini dengan cepat menjadi daya tarik banyak bisnis di Indonesia, apalagi sejak adanya pandemi. Menurut laporan survei Alibaba Cloud, kebanyakan bisnis Indonesia (78 persen) ingin berinvestasi lebih banyak dalam teknologi ramah lingkungan untuk mengurangi jejak karbon sistem TI mereka di tahun mendatang. Lalu diikuti oleh pembelajaran mesin/AI (63 persen) dan teknologi terkait metaverse/Web 3.0/NFT (62 persen).

Dengan tingginya minat bisnis Indonesia dalam pengadopsian teknologi cloud, 71 persen bisnis di Indonesia masih menemukan kesulitan dalam manajemen dengan pengadopsian teknologi baru. Faktor lainnya menjadi tantangan adalah pemotongan biaya karena lingkungan ekonomi makro saat ini (55 persen), kesulitan untuk mengubah sistem TI yang ada (48 persen), dan ROI yang tidak jelas (28 persen).

Namun, di lain sisi, sebanyak 71 persen pelaku bisnis masih melihat peluang karena tetap percaya bahwa komputasi awan akan mendorong transformasi ekonomi digital di Indonesia selama 3-5 tahun ke depan. 61 Persen melihat peluang pada teknologi chip, dan 58 persen percaya pada potensi AI.

"Kami siap mendukung pelanggan kami di Indonesia dalam mencapai transformasi digital tersebut," kata Country Manager Alibaba Cloud di Indonesia kata Leon Chen. (ikh)

Baca Juga:

Logitech G Cloud, Konsol Gaming Handheld Berbasis Cloud

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan