Inflasi Diperkirakan Masih Akan Meningkat

Kamis, 14 Desember 2023 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Kenaikan suku bunga terus-menerus di Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya, dinilai berkontribusi terhadap ketidakstabilan keuangan di negara-negara rentan di kawasan, terutama negara-negara dengan utang yang tinggi.

Namun, Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023 untuk negara-negara berkembang di Asia dan Pasifik menjadi 4,9 persen untuk tahun ini dari perkiraan 4,7 persen pada September 2023.

Baca Juga:

Beras Masih Jadi Penyumbang Inflasi

Kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut disebabkan oleh permintaan domestik yang kuat mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi dari perkiraan di Republik Rakyat China (RRC) atau Tiongkok dan India.

"Negara-negara berkembang di Asia terus tumbuh dengan pesat, meskipun kondisi global sedang penuh tantangan," kata Kepala Ekonom ADB Albert Park dalam keteranganya, Rabu (13/12).

Park menambahkan, inflasi di negara-negara berkembang Asia-Pasifik juga secara bertahap mulai terkendali. Namun, ADB mengingatkan bahwa risiko masih tetap ada, mulai dari kenaikan suku bunga global hingga risiko iklim seperti El Nino.

Ia meminta, agar pemerintahan di Asia dan Pasifik perlu tetap waspada untuk memastikan perekonomian domestik tetap berdaya tahan dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Adapun ADB memperkirakan ekonomi Tiongkok tumbuh sebesar 5,2 persen pada tahun ini, meningkat dari prediksi sebelumnya yang sebesar 4,9 persen, setelah konsumsi rumah tangga dan investasi publik mendorong pertumbuhan pada kuartal ketiga.

Kemudian untuk prospek pertumbuhan ekonomi India, ditingkatkan menjadi 6,7 persen dari 6,3 persen, menyusul ekspansi yang lebih cepat dari perkiraan pada Juli-September 2023, didorong oleh pertumbuhan industri sebesar dua digit.

"Peningkatan peringkat yang terjadi di Tiongkok dan India lebih dari sekadar mengimbangi penurunan perkiraan untuk Asia Tenggara, yang disebabkan oleh kinerja sektor manufaktur yang lesu," tuturnya.

Sementara untuk Indonesia, ADB mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini sebesar 5 persen, dengan perkiraan inflasi yang juga dipertahankan sebesar 3,6 persen.

Park menyebutkan prospek inflasi negara-negara berkembang di Asia-Pasifik untuk tahun ini masih perlu diwaspadai.

"Untuk tahun depan, inflasi diperkirakan meningkat menjadi 3,6 persen dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 3,5 persen," katanya. (Asp)

Baca Juga:

Pemkab Tangerang Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan