Indonesia Perdana Kirim Produk Tetes Tebu ke Australia, Buka Diversifikasi Ekspor
Senin, 08 Desember 2025 -
MerahPutih.com - Kabar gembira bagi perlaku UMKM di Indonesia, yang melakukan ekspor produk pertanian ke negara Australia. Ada potensi baru yang bakal diserap pasar negeri Kanguru tersebut.
Pemerintah melakukan ekspor perdana produk tetes tebu (molase) ke Australia pada Selasa, (2/12) dari Surabaya, Jawa Timur.
Pelaku usaha yang mengekspor berasal dari Mojokerto, Jawa Timur. Di mana, produk molase yang merupakan hasil produksi CV Mitra Tata Usaha ini memiliki nilai USD 10 ribu atau sekitar Rp 166,50 juta.
Ekspor perdana ke Australia tersebut menjadi salah satu hasil pendampingan Export Center Surabaya untuk menembus pasar di berbagai negara tujuan ekspor.
Baca juga:
Cadangan Devisa Indonesia Cukup Buat 6 Bulan Ekspor
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Fajarini Puntodewi melihat ekspor perdana molase ke Australia dari produsen di Mojokerto sebagai sinyal positif bagi desa-desa potensial ekspor.
Keberhasilan ekspor ini dapat memotivasi lebih banyak desa untuk mengembangkan produk berkualitas dan berdaya saing untuk ditunjukkan ke pasar global.
"Pelepasan ekspor hari ini menegaskan kemampuan CV Mitra Tata Usaha dalam membaca peluang pasar sekaligus membuktikan bahwa produk Indonesia memiliki daya saing kuat di tingkat internasional. Semoga langkah ini menjadi pembuka jalan bagi penguatan serta diversifikasi ekspor," ujar Puntodewi.
Nilai ekspor produk tetes tebu Indonesia ke dunia pada Januari–September 2025 adalah USD 3,48 juta. Negara tujuan utama ekspor Indonesia adalah Guinea, Somalia, Siera Leone, Pantai Gading, dan Malaysia.
Puntodewi juga mendukung berbagai program Export Center Surabaya untuk terus menyediakan layanan bagi para eksportir dan calon eksportir. Program-program ini meliputi pendampingan regulasi ekspor, konsultasi pasar, business matching, hingga asistensi peningkatan kualitas produk.
Layanan ini sangat berperan dalam mendorong para pelaku usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar siap bersaing di pasar global.
"Kemendag berkomitmen memberikan dukungan komprehensif melalui pelatihan, informasi pasar, promosi dagang internasional, hingga pendampingan sertifikasi. Dukungan ini diharapkan terus memperluas jangkauan produk UMKM Indonesia di pasar dunia," kata Puntodewi. (Asp).