Imam Besar Masjid Istiqlal Kecam Kekerasan Bom Bunuh Diri
Rabu, 06 Juli 2016 -
MerahPutih Nasional - Iman Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengutuk semua bentuk tindakan kekerasan terutama yang terjadi di Madinah. Nasarudin mengatakan, bom yang terjadi di Madinah, Turki, Iraq dan Afganistan itu merupakan bentuk kekejaman yang ditidak bisa diampuni.
"Hal itu karena Nabi (Muhammad) dan sahabatnya tidak mencontohkan perbuatan seperti itu," kata Nasaruddin Umar saat ditemui ruangan Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa (5/7).
Nasaruddin juga mengimbau umat Islam agar tidak terpancing segala tindakan kekerasan bom bunuh diri yang terjadi di Madinah dan Solo, Jawa Tengah, kemarin.
"Saya secara pribadi dan selaku Imam Besar saya mohom umat Islam di Indonesia jangan terpancing dan lebih arif bijaksana dalam menanggapi hal itu," jelasnya.
Menurut Nasaruddin, kalau umat Islam tidak mudah terpancing, maka sama saja membuat misi mereka gagal.
"Jadi sesungguhanya sangat disayangkan bagi anak-anak kita yang masih lugu-lugu dan kuat bila harus salah jalan dalam memilih guru. Padahal mereka memiliki potensi untuk menjadi generasi muda yang memiliki daulat," jelasnya.
Malam Takbiran Nasional di Masjid Istiqlal. (Foto: MerahPutih/John Abimanyu)
Nasaruddin menjelaskan, umat muslim harus lebih berhati-hati jangan sampai masuk ke jalur salah. Karena karekater bangsa Indonesia beragama yang lembut.
"Jadi kalau ada orang indonesia meniru-meniru bom bunuh diri, itu terkontaminasi dengan ajaran luar," terangnya.
Oleh Karena itu, lanjutnya, Masjid Istiqlal harus menjadi contoh masjid yang memancarkan hal positif.
"Istiqlal lambang pemersatu. Bukan hanya umat Islam saja, tapi warga bangsa lain. Jadi Masjid Istiqlal yang melambangkan merdeka berbangsa dan bernegara," pungkasnya. (Abi)
BACA JUGA: