[HOAKS atau FAKTA]: Konsumsi Vaksin COVID bikin Kemandulan

Rabu, 02 September 2020 - P Suryo R

CUITAN akun Twitter @99freemind mengklaim bahwa perusahaan farmasi multinasional GlaxoSmithKline, membuat vaksin COVID-19 yang dapat menyebabkan kemandulan.

"Dugaan orang dalam GSK melaporkan bahwa terdapat agen sterilisasi dalam virus COVID yang dapat menyebabkan kemandulan tidak hanya pada pasien tetapi juga pada pasangan seksual orang yang disuntik. Butuh waktu lebih lama bagi saya untuk menemukan bukti bahwa WHO memasukkan HcG dalam vaksin Tetanus tetapi ini dia. Simpan itu. #VaccineTruth #WHO #PopulationReduction #EUGENICS

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Nasi Padang Sumber Penularan COVID-19

covid
Vaksin dari satu perusahaan farmasi dianggap menyebabkan kemandulan. (Foto: Unsplash/Georg Eiermann)

FAKTA


Setelah ditelusuri Tim Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), GSK tidak mengembangkan vaksin untuk COVID-19. Perusahaan itu menawarkan teknologi kepada para peneliti mitra yang sedang dalam proses mengembangkan vaksin.

Asisten Profesor dan Ketua Penelitian Kanada dari Departemen Mikrobiologi Medis & Penyakit Menular di Universitas Manitoba, Jason Kindrachuk, mengatakan belum ada identifikasi masalah kesehatan terkait hormon yang dilaporkan dari uji klinis vaksin COVID-19 yang sedang berlangsung.

Akun Facebook Lintas Masa I juga mengunggah klaim yang serupa. Pada unggahannya, akun Lintas Masa I mengatakan bahwa “Batin ku bilang Vaksin Novack dari Cina yg buat nglawan Covid-19 memiliki efek samping yakni membuat orang “Mandul”, sebagian teman spiritualis mengatakan “Ya”.. Klo benar wis wis kasihan juga ya bagi yang memakainya. Maaf dan salam..

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Helikopter Buang Jenazah Korban COVID-19 di Laut Meksiko

covid
Vaksin COVID-19 diyakini tidak memberikan dampak kemandulan. (Foto: Pixabay/DarkoStojanovic)

Melansir dari Kompas, Indonesia membeli vaksin dari Sinovac Biotech, bukan dari Novack. Indonesia akan mengimpor vaksin COVID-19 dari Sinovac Biotech Ltd sebanyak 50 juta dosis pada November 2020 sampai Maret 2021.

Sebelumnya, sebanyak 2.400 calon vaksin COVID-19 dari Sinovac tiba di Indonesia pada 19 Juli 2020. Bakal vaksin itu sedang diuji klinis di laboratorium milik Bio Farma dan Unpad, Bandung. Bakal vaksin Sinovac masuk dalam daftar calon vaksin yang dipantau WHO.

KESIMPULAN

Sehingga, klaim yang mengatakan bahwa vaksin COVID-19 dapat menyebabkan kemandulan adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan. (Knu)

Baca Juga:

[HOAKS atau FAKTA]: Form Pendataan Usaha Mikro dan Ultra Mikro

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan