[Hoaks atau Fakta]: Israel Bersekutu Dengan ISIS
Selasa, 25 Mei 2021 -
MerahPutih.com - Beredar sebuah video di media sosial Twitter yang mengklaim, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara di depan Knesset Israel tentang detail politik Arab. Terjemahan yang terdapat dalam video tersebut menjelaskan bahwa Syiah dan Yahudi berkaitan erat dan diklaim oleh pengunggah konten sebagai bentuk persekongkolan antara Yahudi dan ISIS untuk menghadapi Arab.
"Karena mereka pengecut tidak ingin berhadap-hadapan. Apakah kalian tidak memperhatikan mereka hanya mahir membunuh penduduk tak berdaya dan bersekutu dengan 72 negara untuk menghancurkan kota2 Iraq. Maka para pemimpin2 tsb. Setelah menguasai $680 Milyar, pada saat harga minyak melonjak dan menyerahkannya ke Iran. Jangan menuntut tentang Houth. Matilah Amerika, matilah Irael… Yaman Mati. Sebagai penutup: Syiah dan Yahudi adalah Satu Kesatuan yang Erat"
https://archive.md/a251N
Baca Juga:
Tuntut Israel Buka Blokade, PBB Serukan Imbauan Bantuan Internasional untuk Gaza
FAKTA
Video serupa sempat tersebar pada tahun 2018 dan telah dibantah oleh institusi media Arab, Jordania Media Credibility Monitor.
Dalam narasi video tersebut Netanyahu mengatakan, tentang keterlibatan Ikhwanul Muslimin dan Syiah dalam penghancuran negara-negara Arab seperti Mesir, Lebanon, Irak, Suriah dan lain-lain.
Wartawan yang mengkhususkan diri dalam urusan Israel di Petra Agency, Yahya Matalqa, telah menyatakan bahwa terjemahan yang dilampirkan pada video itu tidak benar.
"Terjemahan itu tidak benar karena penyertaan urusan Arab yang disebutkan dalam terjemahan yang salah telah ditanggapi. Pidato tersebut adalah par excellence internal Israel," jelas Maltaqa.

Setelah ditelusuri, terjemahan yang dilampirkan pada video tersebut tidak diketahui sumbernya dan tampaknya pembuat terjemahan palsu berusaha mencocokkan frasa tertentu dengan gerakan Netanyahu dalam video tersebut.
Maltaqa menjelaskan bahwa video Netanyahu terus ditindaklanjuti setiap beberapa bulan karena selalu berisi terjemahan yang salah dan sering diarahkan untuk mengadopsi narasi politik sebuah partai dan seolah-olah itu datang dari Natanyahu.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran Mafindo , klaim tersebut salah dan merupakan hoaks lama yang bersemi kembali. Hokas ini masuk kategori konten yang menyesatkan. (Knu)
Baca Juga:
Pemerintah Diminta Keluarkan Kebijakan Boikot Produk Israel