[HOAKS atau FAKTA]: Data BPOM Sebut Vaksin Polio Membahayakan Kesehatan
Senin, 02 September 2024 -
MerahPutih.com - Beredar sebuah informasi di media sosial X (dulu Twitter) @Alsalikovic, yang menyebut bahwa terdapat dokumen rahasia Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) yang menyebut Vaksin Polio nOPV2 dapat membahayakan kesehatan publik.
Namun, dalam unggahan tersebut tak disebutkan alasan vaksin polio berbahaya dan dampaknya bakal seperti apa.
Sumber: X
Narasi
“Dokumen Rahasia BPOM Bocor: Vaksin Polio nOPV2 Membahayakan Kesehatan Publik”
Fakta
Dari hasil penelusuran Turn Back Hoaks (Mafindo), informasi tersebut adalah hoaks. Penelusuran gambar yang disematkan pada unggahan tersebut juga menunjukkan bahwa gambar merupakan hasil buatan AI.
Dengan tools pendeteksi AI dari hivemoderation.com, ditemukan hasil sebesar 99,3 persen bahwa gambar adalah buatan AI.
BPOM melalui laman resminya telah mengkonfirmasi bahwa klaim tersebut tidak benar. Menurut BPOM, tautan dokumen yang tercantum tersebut merupakan informasi publik yang dapat diakses oleh masyarakat bukan merupakan dokumen rahasia yang bocor.
Baca juga:
BPOM juga menjelaskan bahwa Vaksin Polio nOPV2 yang diproduksi oleh Bio Farma telah melalui uji klinik fase 1, 2, dan 3 serta dievaluasi oleh BPOM bersama Komnas Penilai Obat, hasilnya vaksin tersebut telah memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu sehingga BPOM dapat mengeluarkan persetujuan izin edar pada Desember 2023.
Vaksin yang diproduksi Bio Farma tersebut merupakan satu-satunya vaksin nOPV2 di dunia dan telah digunakan di banyak negara.
Meski sudah mendapat persetujuan izin edar, bersama Kemenkes dan Komnas PP KIPI, BPOM juga terus memantau keamanan vaksin tersebut dan menindaklanjuti setiap ada kejadian KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi).
Kesimpulan
BPOM telah mengkonfirmasi dokumen tersebut merupakan informasi publik yang terbuka dan dapat diakses masyarakat, bukan dokumen rahasia yang bocor.
Vaksin Polio dari Bio Farma telah diuji klinik serta telah dievaluasi oleh BPOM bersama Komnas Penilai Obat, hasilnya vaksin tersebut telah memenuhi persyaratan keamanan, khasiat, dan mutu. (Knu)