Hasil Survei Terbaru, Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf Masih Dua Digit di Atas Prabowo-Sandi

Selasa, 06 November 2018 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Persaingan elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin versus Prabowo-Sandi terus mengalami fluktuasi seiring makin mendekatnya Pilpres 2019. Dalam survei terbaru yang dilakukan Alvara Research Center, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf untuk sementara mulai menjauh dari Prabowo-Sandi.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada tanggal 8-22 Oktober 2018, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul atas Prabowo-Sandi di Pulau Jawa, sementara untuk Pulau Sumatera dipegang pasangan nomor urut 02.

Menurut peneliti Alvara yang juga analis politik Hasanuddin Ali, pertarungan suara Jawa dan Sumatera akan sangat menentukan siapa yang akan keluar sebagai pemenang pada Pilpres 2019.

"Pemilih di Jawa dan Sumatera akan sangat menentukan siapa yang akan menjadi pemenang di Pemilu 2019," kata Pendiri Alvara Research Center Hasanuddin Ali di Jakarta, Selasa (6/11).

Hasil survei elektabilitas capres
Kepala Riset Alvara Research Center Harry Nugroho (Foto: rri.co.id)

Survei nasional yang melibatkan 1.781 responden di 33 provinsi tersebut menunjukkan Jokowi-Ma'ruf unggul di Jawa dengan pemilih sebesar 59,1 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 29,2 persen dan sisanya belum memutuskan.

Sementara di Sumatera, Prabowo-Sandiaga unggul dengan 44,6 persen dari Jokowi-Ma'ruf 40 persen dan sisanya 15,4 persen belum memutuskan.

Keunggulan Jokowi-Ma'ruf Amin juga tampak signifikan di wilayah luar Jawa yakni Bali-Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, Papua dan Sulawesi.

Hasanuddin Ali sebagaimana dilansir Antara mengatakan pasangan nomor urut 01 tersebut juga unggul di semua generasi, di antaranya usia 17-21 tahun 47,9 persen, sedangkan pasangan nomor urut 02 36 persen. Untuk usia lebih dari 53 tahun Jokowi-Ma'ruf unggul 57,5 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga 30,4 persen.

Ia mengatakan perebutan pemilih muda dan milenial akan cukup sengit karena selisih elektabilitas usia tersebut tidak mencapai 20 persen dibandingkan generasi yang lebih tua.

"Tidak cukup kampanye di lapangan terbuka dengan mengundang artis dangdut. Diperlukan dialog di ruang tertutup dengan tanya jawab untuk menjangkau generasi muda," tutur Hasanuddin.

Terkait metode kampanye, peneliti Alvara menyatakan media sosial paling efektif untuk merebut suara generasi milenial lantaran banyak dari kelompok ini yang aktif di media sosial seperti instagram, twitter, facebook dan youtube.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Eni Saragih Kembalikan Uang Suap Sebesar Rp1,3 Miliar kepada KPK

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan