Harga Telur Melonjak 32 Persen, Alasanya Harga Jagung Naik dan Produksi Minus
Selasa, 23 September 2025 -
MerahPutih.com - Data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan (Kemendag) per 20 September 2025, terjadi kenaikan telur ayam ras di 32,78 persen wilayah di Indonesia.
Pada minggu ketiga ini, harga tertinggi mencapai Rp 100 ribu per kilogram di Kabupaten Mamberamo Tengah, Papua Pegunungan, Rp 95 ribu per kilogram di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, dan Rp 80 ribu per kilogram di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut kenaikan harga telur ayam ras pada minggu ketiga September 2025, disebabkan oleh harga jagung pipilan kering dan pakan ternak relatif mengalami peningkatan.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan rata-rata harga telur ayam ras secara nasional tercatat Rp 30.721 per kilogram, atau naik 0,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yang tercatat Rp 30.656 per kilogram.
Baca juga:
Harga Pangan Hari Ini Selasa (23/9): Beras & Daging Kompak Turun, MinyaKita Naik Tipis
"Telur ayam ras ini naik karena memang salah satu penyebabnya adalah harga jagung pipilan kering dan pakan ternak yang relatif naik," ujar Amalia dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah dipantau secara daring di Jakarta, Selasa (23/9).
Pada Agustus, September, dan Oktober 2025 terjadi penurunan produksi jagung pipilan kering (JPK) kadar air 14 persen.
Angka perkiraan produksi JPK pada Agustus sebesar minus 21,09 persen; September minus 24,73 persen; dan Oktober diperkirakan minus 15,67 persen.
Berdasarkan data ini, maka terjadi potensi penurunan produksi JPK kadar air 14 persen sebesar 20,87 persen atau sekitar 0,96 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada Agustus hingga Oktober 2024, produksi JPK tercatat 4,58 juta ton.
Jummlah produksi JPK yang menurun ini disebut menjadi salah satu penyebab kenaikan harga jagung di pasar, termasuk untuk pakan.
"Tentunya yang perlu menjadi perhatian saat ini adalah harga telur ayam ras yang juga meningkat sampai Rp 30.721 per kilogram," katanya. (*)