Harga Beras Satu Harga, Tekan Disparitas Harga Antarwilayah

Selasa, 04 November 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan sebanyak 23 provinsi mengalami deflasi beras dengan tiga provinsi mencatat harga yang relatif stabil, sedangkan 12 provinsi lainnya mengalami inflasi beras.

Kementerian Pertanian mengerahkan tim khusus di 51 daerah yang masih mencatat harga beras di atas HET untuk mempercepat penyesuaian harga sesuai kebijakan nasional.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) sekaligus Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan upaya penerapan harga eceran tertinggi (HET) beras satu harga menjadi langkah strategis menurunkan harga beras di seluruh Indonesia.

Amran menilai, kebijakan itu penting untuk menekan disparitas harga antarwilayah dan memastikan masyarakat memperoleh beras dengan harga yang lebih terjangkau secara merata di seluruh daerah.

Baca juga:

Harga Beras Masih Dijual Melebihi HET di 51 Daerah

"Tujuan kita adalah menurunkan harga supaya masyarakat bahagia," kata Mentan saat dikonfirmasi mengenai perkembangan HET beras satu harga di sela-sela mengunjungi Balai Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Mektan Serpong di Tengerang, Banten, Senin (4/11).

Mentan tak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai hal tersebut. Namun dia menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya agar harga beras di pasaran bisa turun.

Amran menegaskan, pemerintah terus memantau stabilitas harga melalui sinergi lintas sektor, termasuk pelaksanaan operasi pasar yang terbukti efektif menjaga keseimbangan pasokan dan permintaan di berbagai wilayah.

Ia mengaku bersyukur karena saat ini harga beras di berbagai daerah mulai turun.

Bagikan

Baca Original Artikel

Pilihan Editor

Bagikan