Hangry Lebih Parah daripada Hungry
Rabu, 14 November 2018 -
ADA satu iklan makanan ringan yang menunjukan perilaku seseorang yang berubah ketika lapar. Ketika sudah makan ia kembali ke wujud semulanya. Tak bisa dipungkiri bahwa manusia memang begitu, akan berubah menjadi marah bila tengah lapar.
Kalau dalam bahasa Inggris yang sudah dimasukan dalam kamus besar Oxford, disebut dengan kata hangry. Kata hangry itu gabungan dari dua suku kata yaitu hungry dan angry.

Apa yang menjadi penyebab mudah marah dan tersinggung saat lapar? Ketika seseorang lapar, kondisi gula darah menurun. Glukosa yang merupakan sumber makanan bagi otak juga ikut menurun. Defisit glukosa dalam darah dapat mengakibatkan otak tidak berfungsi secara maksimal.
Kemudian ini yang dapat mengakibatkan seseorang sulit melakukan hal-hal seperti berperilaku dengan wajar dan bahkan mengingat sesuatu yang mudah. Lemah, letih, dan gemetar merupakan tanda-tanda menurunnya kadar gula dalam darah. Seperti yang dimuat dalam laman Go Dok, ahli diet klinis di Stanford Health Care, Leah Groppo menyebutkan, perut lapar diikuti dengan mood buruk adalah akibat dari pasokan glukosa ke otak sedang berkurang.

Kemudian peneltian yang dilakukan oleh University of Cambridge yang diterbitkan dalam The Journal Biological Psychiatry menyatakan, faktor yang juga memengaruhi kondisi emosional pada saat lapar adalah level serotonin. Serotonin adalah hormon yang membantu mengatur bagaimana seseorang berperilaku. Serotonin berpengaruh pada bagian-bagian otak yang berfungsi untuk mengontrol emosi. Ketidakstabilan serotonin biasanya terjadi pada saat seseorang mengalami stres dan kelaparan.
Para peneliti itu menggabungkan metode riset perilaku yang sudah lama digunakan dan teknologi baru. Penelitian ini melibatkan beberapa orang sukarela yang pola makannya diatur untuk memanipulasi level serotonin mereka.

Otak responden dipindai menggunakan functional magnetic resonance imaging (FMRI) untuk melihat reaksi sel-sel otak dibandingkan dengan ekspresi wajah yang berbeda seperti marah, sedih, dan netral. Hasilnya menunjukan bahwa level serotonin yang rendah membuat respons antar bagian-bagian otak tidak berjalan normal seperti biasanya. Para peneliti menyimpulkan bahwa jika kondisi ini terjadi maka akan mengakibatkan otak lebih sulit untuk mengatur respons emosional terhadap rasa marah.
Solusi yang pasti mengatasinya adalah dengan memakan sesuatu. Namun pertanyaannya apa yang harus dimakan? Makanlah makanan yang mengandung, protein, lemak, dan karbohidrat yang seimbang. Makanan dengan kandungan tiga zat tersebut akan membantu menyeimbangkan kadar gula dalam darah dan juga mengembalikan kondisi mood menjadi seperti sedia kala.
Pada dasarnya makanan apapun bisa menjadi pilihan menghilangkan hangry, sayangnya hanya akan membuat hilang untuk beberapa saat saja. Maka dari itu, lebih dianjurkan untuk memilih makanan yang kaya nutrisi. Salah satu trik untuk menghindari hangry juga bisa dilakukan dengan cara menjaga jam makan agar lebih teratur dan jangan sampai melewatkan salah satunya. (*)