Hadapi Krisis, Kebijakan Fiskal Daerah Harus Diperbaiki
Minggu, 06 September 2015 -
MerahPutih Nasional - Perekonomian nasional yang kian memburuk, menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan PHK massal terjadi besar-besaran. Selain itu penyerapan anggaran yang rendah oleh pemerintah daerah turut memperparah keadaan.
Menurut penilaian, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Farouk Muhammad, kondisi ekonomi jeblok disebabkan oleh faktor eksternal dan internal, yang terintegrasi satu sama lainnya.
Kalau faktor eksternalnya yaitu dampak dari krisis Cina, AS, dan Eropa. Sementara internalnya, Pemerintah belum mampu menyerap tenaga kerja dari beberapa sektor andalan.
Dan yang tak kalah pentingnya, kebijakan fiskal daerah harus diperbaiki.
"Kebijakan fiskal daerah harus segera diperbaiki, jadi uangnya tidak mengendap, karena nunggu hasil pilkada, pejabat takut menggunakannya, atau mandek lantaran belum deal dengan kontraktor," katanya, kepada awak media, saat mengisi diskusi Forum Senator, di Cikini Jakarta Pusat, Minggu (6/9).
Diakuinya, penyerapan anggaran daerah yang minim, membuat rupiah mengendap dan peredarannya sedikit. Kalau kita mau berkaca dari strategi AS pada saat krisis, negara Paman Sam itu justru menebar uang dan menarik kembali saat krisis usai.
"Dikita tidak, malah rupiah mengendap karena pejabat ketakutan menggunakannya," kata Farouk.
Diketahui sebelumnya mendagri Tjahjo Kumolo, mengatakan penyerapan anggaran daerah sangat minim, dikarenakan pejabat daerah ketakutan di kriminalisasikan saat menggunakannya.(fdi)
Baca Juga:
Farouk Muhammad: Janji Jokowi 10 Juta Lapangan Kerja Sulit Terwujud
Blu-Jek Hadir untuk Buka Lapangan Kerja Baru
Jokowi Janji Buka Lapangan Kerja Terkait Moratorium
Ancaman PHK Massal di Depan Mata, Alasan Pemerintah Revisi PP No 60/2015
Ekonomi Melambat, PHK Massal Jadi Ancaman Serius