Gibran Kembali Lakukan Tes Swab PCR Massal pada Siswa
Rabu, 24 November 2021 -
MerahPutih.com - Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Jawa Tengah kembali melaksanakan surveilans evaluasi pembelajaran tatap muka (PTM) tahap 2.
Surveilans dilakukan dalam bentuk tes swab PCR kepada siswa dan guru secara acak.
Kepala DKK Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, surveilans evaluasi PTM ini sangat penting terutama dalam mendeteksi COVID-19 di sekolah. Terlebih sebelumnya di Solo pernah ditemukan klaster PTM.
Baca Juga:
Tarif Go Food Rendah, Ratusan Driver Ngadu ke Gibran
"Untuk target surveilans evaluasi PTM masih sama, 29 sekolah. SD (berjumlah) 16 sekolah, SMP (berjumlah) tujuh, empat SMA/SMA dan lima sekolah yang di bawah Kemenag,” ujar Ning sapaan akrabnya, Rabu (24/11).
Anak buah Wali Kota Gibran Rakabuming ini mengatakan, tujuan dari kegiatan surveilans evaluasi PTM tersebut adalah untuk memberikan rasa aman selama pelaksanaan PTM terbatas. Kalau ada yang positif setidaknya bisa dilakukan pemutusan penularan dengan karantina.
"Jika sampai ada yang hasilnya positif, maka penanganannya akan bisa lebih cepat dilakukan," ucap dia.

Ia pun mewaspadai munculnya orang tanpa gejala (OTG) di sekolah. Hal itu dapat menyebabkan kasus COVID-19 di Solo tiba-tiba meledak lagi.
"Saya meminta agar pihak sekolah maupun orang tua siswa tidak perlu was-was apalagi takut jika sekolahnya ditunjuk menjadi sampel kegiatan surveilans," ucap dia.
Baca Juga:
Pusat Berlakukan PPKM Level 3 saat Libur Nataru, Gibran: Ya Mau Gimana Lagi
Disinggung langkah yang akan dilakukan jika ada yang terbukti positif COVID-19, Ning mengatakan akan langsung dilakukan penanganan. Terutama dengan tracing kontak erat yang diperluas.
Ketua Satgas COVID-19 SDN Kestalan Sri Hastuti mengatakan, ada sebanyak 33 siswa dan guru yang mengikuti tes swab PCR sebagai bagian dari pelaksanaan surveilans evaluasi PTM di sekolah tersebut.
"Jumlah total siswa kita ada 292 orang, yang ikut swab sebanyak 30 siswa dari Kelas 4, 5 dan 6. Kemudian untuk guru dari total 25 orang diambil tiga orang. Jadi jumlahnya 33 orang,” ujarnya.
Ia menambahkan, agar tak muncul klaster PTM di sekolahnya, pihaknya tak henti-hentinya selalu mengingatkan disiplin protokol kesehatan (prokes). Siswa yang merasa tidak enak badan untuk sementara waktu untuk belajar di rumah dulu. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Gibran Bikin Aturan Larang Anak Pakai Seragam Sekolah Masuk Mal