Gara-Gara Harga Minyak Anjlok, Pendapatan Negara Tidak Capai Target

Sabtu, 07 Mei 2016 - Luhung Sapto

MerahPutih Bisnis - Pendapatan negara dari sektor migas dan gas bumi (migas) tidak memenuhi target akibat anjloknya harga minyak mentah dunia. Belakangan harga minyak mentah dunia kian tak menentu. 

Direktur Pembinaan Program Migas, Dirjen Migas, Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi mengatakan pendapatan negara yang hasilkan dari migas semakin tidak menentu. Karena selama ini harga minyak dunia berfluktulasi. 

"Selama ini sangat mempengaruh penerimaan migas dari hasil penjualan disesuaikan dengan formula harga minyak," ujar Agus saat ditemui dalam diskusi di Indonesia Investment Week 2016, JIEXPO Kemayora, Jakarta Pusat, Jumat (6/5).

Agus menambahkan hasil penjualan migas tersebut dapat mempengaruhi pendapatan negara di sektor Migas. Contohnya, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2015 menargetkan sekitar Rp300 triliun. Akan tetapi, terjadi penurunan harga Rp130 triliun, sehingga tidak mencapai target. 

"Saat ini perkembangan harga minyak tidak bisa diprediksikan beberapa tahun terakhir. Bahkan, penurunan harga minyak dunia sampai pada level US$32 per barel, dari harga sebelumnya sebesar US$120 per barel," tuturnya.

Agus menjelaskan penurunan penjualan migas ini tak hanya berpengaruh kepada pendapatan negara tetapi juga kepada bagi hasil di daerah. 

"Jadi pemerintah tidak bisa hanya mengandalkan dari sektor mitas lagi. Selain itu, pemerintah juga telah mengubah paradigma hasil penjualan migas. Sektor migas tidak lagi diandalkan sebagai sumber keuangan negara, tetapi penggerak perekonomian di daerah," tandasnya. (Abi)

BACA JUGA:

  1. Harga Minyak Dunia Turun Lagi
  2. Pemerintah Bekukan Izin Ekspor Konsentrat Freeport
  3. Schlumberger Rumahkan 10.000 Karyawan, Kementerian ESDM Angkat Tangan
  4. Ford Hengkang dari Indonesia
  5. Chevron Akan PHK 1.500 Karyawan, Ini Jawaban Kementerian ESDM

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan